MODEL PEMBELAJARAN SOROGAN DAN BANDONGAN DALAM TRADISI PONDOK PESANTREN
DOI:
https://doi.org/10.32699/paramurobi.v3i2.1572Kata Kunci:
: model pembelajaran, sorogan, bandonganAbstrak
This article aims to find out and understand about sorogan and bandongan as a learning model that is traditional in boarding schools. As a learning model, sorogan and bandongan have a crucial role, because learning activities in boarding schools generally use both models. This study is a library research. The data were collected through intensive and in-depth studies through searching the literature relevant to the research problem. The data collected were then analyzed using a content analysis model. The results of this study found that (1) The learning model is a conceptual framework in a systematic procedure in organizing teaching and learning activities to achieve certain learning objectives. Its main function is as a guide for instructional designers, educators in planning and carrying out learning activities. (2) The characteristics of sorogan and bandongan are learning models that prioritize individual service approaches and collective services. This model is commonly used by kiai and santri in studying and translating the yellow book. The implication of this study is expected to encourage that sorogan and bandongan can be preserved and developed further as a learning system.
Referensi
Daradjat, Zakiyah. 2011. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Dhofier, Zamkhsyari. 1994. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.
Kamal, Faisal dan Mukromin. “Modernisme Pondok Pesantren Sebagai Institusi Pendidikan Islam Non Dikotomik”, Jurnal Paramurobi. Vol. 2, No. 2, Juli-Desember (2019).
Kamal, Faisal. “Transformasi Pendidikan Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam Abad 21” Jurnal Paramurobi. Vol. 1 No. 2 Juli-Desember (2018).
Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2011. Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Cet. 1. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muntaha, t.t. Abkhar al-Qur’an. Wonosobo: Al-Asy’ariyyah.
Nata, Abuddin. 2011. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Ramayulis. 2010. Ilmu Pendidikan Islam, Cet. 8. Jakarta: Kalam Mulia.
Reality, Tim. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, Cet. 1. Surabaya: Reality Publisher.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Subhan, Arief. 2012. Lembaga Pendidikan Islam Indonesia Abad ke-20: Pergumulan antara Modernisasi dan Identitas. Jakarta: Kencana.
Sugono, Dendy. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Tafsir, Ahmad. 2008. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Cet. 5. Jakarta: Bumi Aksara.
Zuhri, Saifudin. 2002. “Reformulasi Kurikulum Pesantren”, dalam Ismail SM, dkk, (Ed). Dinamika Pesantren dan Madrasah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Pemberitahuan Hak Cipta
1. Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons (CC BY-SA 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk berbagi (menyalin dan mendistribusikan kembali materi dalam media atau format apa pun), dan menyesuaikan (mencampur, mengubah, dan membangun di atas bahan) karya untuk tujuan apa pun, bahkan secara komersial dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2. Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi dalam jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat Pengaruh Akses Terbuka).
