ISU-ISU KONTEMPORER DALAM KONSTRUKSI PEMBAHARUAN PESANTREN

  • Faisal Kamal Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ Jawa Tengah
Kata Kunci: isu-isu kontemporer, konstruksi, pembaruan, pesantren

Abstrak

Pesantren sebagai institusi pendidikan Islam tertua di Indonesia berperan penting dalam memajukan perkembangan pendidikan Indonesia. Dewasa ini, perkembangan pesantren memperlihatkan kemajuan yang signifikan yang ditandai oleh semakin banyak pesantren yang melakukan pembaharuan dalam berbagai aspek, seperti inovasi kurikulum, manajemen pengelolaan, kepemimpinan dan metode pembelajaran.

Pesantren yang dikenal sebagai institusi pendidikan tradisional menunjukkan sikap progresif dengan melakukan berbagai perubahan dan inovasi sebagai upaya memajukan sistem pendidikannya. Kecenderungan positif ini mematahkan sikap skeptis kalangan yang beranggapan bahwa pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang anti perubahan.

Isu-isu seperti sekularisme, dikotomi, dan globalisasi berpengaruh terhadap perubahan pendidikan pesantren. Artikel ini secara spesifik membahas isu-isu tersebut melalui analisis telaah pustaka. Pesantren sebagai institusi pendidikan Islam diharapkan mampu bergerak maju sebagaimana majunya zaman. Pesantren sebagai institusi pendidikan Islam tetap berprinsip mempertahankan tradisi dan ciri khas dan terbuka terbuka terhadap pembaharuan.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Aburdene, Patricia, 2006, Megatrends 2010: Bangkitnya Kesadaran Kapitalisme, diterjemahkan oleh Arcfan Achyar, dari Megatrends 2010, Jakarta: TransMedia.
Anwar, Ali, 2008, “Eksistensi Pendidikan Islam Tradisional di Tengah Arus Modernisasi Pendidikan (Studi terhadap kelangsungan Madrasah Hidayatul Mubtadiin Lirboyo Kediri Jawa Timur)”, dalam Irwan Abdullah, dkk (Ed), Agama, Pendidkan Islam dan Tanggung Jawab Sosial Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_____, 2011, Pembaharuan Pendidikan di Pesantren Lirboyo Kediri, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arif, Mahmud, 2015, “Islam, Kearifan Lokal dan Kontekstualisasi Pendidikan: Kelenturan, Signifikansi, dan Implikasi Edukatifnya”, Jurnal Al-Tahrir 15 (2015).
Arifin, Zainal, 2012, “Pendidikan Multikultural Religius Untuk Mewujudkan Karakter Peserta Didik Yang Humanis-Religius” dalam Jurnal Pendidikan Islam FITK UIN Sunan Kalijaga, Vol. 1. No. 1, Juni 2012.
Assegaf, Abd Rahman, 2011, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Basman, 2007, Humanisme Islam: Studi terhadap Pemikiran Ali Syari‘ati (1933-1977), (Disertasi-tidak diterbitkan), Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Bull, Ronald Alan-Lukens, 2004, Jihad ala Pesantren di Mata Antropolog Amerika, Yogyakarta: Gama Media.
Danim, Sudarwan, 2006, Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dhofier, Zamakhsyari, 2009, Tradisi Pesantren: Memadu Modernitas untuk Kemajuan Bangsa, Yogyakarta: Pesantren Nawasea Press.
Esposito, John L. and John O. Voll. “Abdurrahman Wahid.” In Makers of Contemporary Islam. Oxford Islamic Studies Online, http://www.oxfordislamicstudies.com/article/book/islam-9780195141283/islam-9780195141283-div1-61, diakses 20 Desember 2016.
Hadiwijono, Harun, 1995, Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Yogyakarta: Kanisius.
Haningsih, Sri, 2008, “Peran Strategis Pesantren, Madrasah, dan Sekolah Islam di Indonesia” dalam Jurnal El-Tarbawi, No. 1. Vol. 1, 2008.
John L. Esposito and John O. Voll. "Abdurrahman Wahid." In Makers of Contemporary Islam. Oxford Islamic Studies Online, http://www.oxfordislamicstudies.com/article/book/islam-9780195141283/islam-9780195141283-div1-61, diakses 20 Desember 2016.
Kamal, Faisal. “Strategi Inovatif Pembelajaran Akidah Akhlak di MAN Wonosobo Jawa Tengah,”Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNSIQ. Vol. 4. No. 1. (2017).
Kraemer, Joel L., 2003, Renaisans Islam: Kebangkitan Intelektual dan Budaya pada Abad Pertengahan, diterjemahkan oleh Asep Saefullah, dari Humanism in the Renaissance of Islam: The Cultural Revival during the Buyid Age, Bandung: Mizan.
Kuntowijoyo, 1991, Paradigma Islam: Interpretasi Untuk Aksi, Bandung: Mizan.
Kusmiyati,”27 November 2015“, “Berbagai Perilaku Kenakalan Remaja yang Mengkhawatirkan“ dari http://health.liputan6.com/read/688614/berbagai-perilaku-kenakalan-remaja-yang-mengkhawatirkan.
Makdisi, George A., 2005, Cita Humanisme Islam, diterjemahkan oleh A. Syamsu Rizal dan Nur Hidayah, dari The Rise of Humanism in Classical Islam and Christian West, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Mas’ud, Abdurrahman, 2002, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik, Yogyakarta: Gama Media.
Muhaimin, 2009, Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma Pengembangan, Manajemen Kelembagaan, Kurikulum hingga Strategi Pembelajaran, Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Muzairi, 1991, “Pokok-pokok Pikiran dalam Manifesto Humanisme” dalam jurnal Al-Jamiah no. 047, 1991.
Natta, Abuddin, 2011, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana,.
O’neill, William F., 2008, Ideologi-Ideologi Pendidikan, diterjemahkan oleh Omi Intan Naomi, dari Educational Ideologies: Contemporary Expressions of Educational Philosophies, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusydi, Ibnu, 2012, “Paradigma Pendidikan Agama Integratif-Transformatif” dalam Jurnal Pendidikan Islam FITK UIN Sunan Kalijaga, Vol. I, No.1, Juni 2012.
Sofyan, Eko Hendrawan (ed), “08 Oktober 2013”, “Kenakalan Remaja Makin Mencemaskan”, dari http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/08/0920254/Kenakalan.Remaja.Makin.Mencemaskan.
Suseno, Franz Magnis, 2002, “Agama, Humanisme, dan Masa Depan Tuhan” dalam Jurnal Basis Nomor 05-06, Tahun ke-51, Mei-Juni, 2002.
Syukur, Amin, 2004, Tasawuf Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_____, 2012, Menggugat Tasawuf, cet. 3, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Untung, Slamet, 2014, Gagasan Abdurrahman Wahid Tentang Pengembangan Pendidikan Pesantren,(1970-1980), (Disertasi-tidak diterbitkan), Semarang: UIN Walisongo.
Zubaedi, 2012, Isu-Isu Baru dalam Diskursus Filsafat Pendidikan Islam dan Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Diterbitkan
2018-06-15
##submission.howToCite##