Perbandingan Metode PCI (Pavement Condition Index) Dan Metode Bina Marga Dalam Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan
Kerusakan Jalan, Metode PCI, Metode Bina Marga, Perbaikan Jalan
Abstract
Jalan raya Rejasa-Gripit dengan panjang ± 6,8 km merupakan ruas jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Kota Banjarnegara dengan Kecamatan banjarmangu Kabupten banjarnegara. Kondisi perkerasan pada ruas jalan Rejasa-Gripit banyak terdapat kerusakan baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat pada beberapa bagian ruas jalan, seperti retak- retak, amblas, potholes dan sebagainya. Kerusakan ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kondisi kerusakan dan penyebab kerusakannya sehingga dapat menentukan jenis perbaikan yang sesuai dan hasilnya lebih optimal.
Penelitian ini dilakukan dengan survey langsung dilapangan dengan mengamati dan menganalisa kondisi kerusakan yang ada serta mengukur tingkat kerusakannya sesuai dengan petunjuk dalam penggunggan metode PCI (Pavement Condition Index) dan metode Bina Marga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerusakan jalan Rejasa-Gripit Kabupaten Banjarnegara dengan menggunakan metode PCI memiliki nilai 45,55 yang berarti memiliki tingkat kerusakan sedang (Fair). Dari hasil analisis dengan metode Bina Marga bahwa hasil penilaian kondisi kerusakan jalan menunjukkan angka kerusakan sebesar 42, maka nilai kondisi jalan 9. Nilai prioritas kondisi jalan pada ruas Jalan tersebut adalah 2, maka perlu dimasukkan dalam program pemeliharaan berkala.
Jenis pemeliharaan yang sesuai adalah program keping penutup (chip seal) adalah perawatan aspal yang disemprotkan pada lapis pengikat aspal, emulsi atau cutback yang diikuti oleh penyebaran agregate diatasnya. Istilah cheap menunjukan sifat ukuran tunggal dari agregate, yang umumnya berupa agregate batu pecah. Chip seal ini cocok digunakan pada jalan raya dengan volume rendah untuk penanganan kerusakan pada area luas dengan retakan kecil yang rapat (aligator cracking), pelapukan (weathering)atau butiran lepas (raveling), agregate licin (polished aggregate), dan retak block (block cracking)
Untuk mempertahankan kinerja perkerasan, diperlukan beberapa tindakan perbaikan kerusakan, baik berupa pemeliharaan rutin setiap tahun maupun pemeliharaan berkala setiap 2 atau 3 tahun sekali.
Downloads
References
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, Petunjuk Praktis Pemeliharaan
Hardiyatmo, Hary C. 2007. Pemeliharaan Jalan Raya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Hardiyatmo, Hary.C. 2007, Pemeliharaan Jalan Raya, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Saodang, Hamirhan. 2004. Konstruksi Jalan Raya (Buku I Geometrik Jalan. Bandung: Nova
Sukirman, Silvia. 2010. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan Raya. Bandung: Nova
Shahin, M. Y. (1994). Pavement Management for Airports, Roads, and Parking
Lots.Chapman & Hall. New York
Silvia Sukirman. Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung 1999Imam Subarkah, Ir., 1988, Konstruksi Bangunan Gedung, Idea Dharma, Bandung.
Zaenal A.Z., 1980, Membangun Rumah (Rencana Dan Bahan-Bahan Yang Dipakai), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.