PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK BATA MERAH EKSPOS TERHADAP STABILISASI TANAH LEMPUNG (STUDI KASUS : JALAN RAYA TIMUR KLAMPOK, KLAMPOK BANJARNEGARA)
Abstract
Jalan Raya Timur Klampok memiliki kondisi tanah yang kurang baik yaitu pada musim hujan jalan bergelombang dan berkubang sedangkan pada musim kemarau akan mengering sampai retak-retak. Sehingga memiliki daya dukung tanah yang kurang baik (tanah lempung), sehingga sulit untuk membangun konstruksi di atas tanah tersebut.
Stabilisasi tanah dasar (subgrade) adalah usaha untuk memperbaiki atau merubah tanah agar memenuhi syarat tertentu. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian Uji Saringan Tanah, Berat Volume Tanah, Kadar Air Tanah, Berat Jenis Tanah, Atterberg Limits, Standard Proctor Test, CBR Test. Dengan prosentase campuran 10%, 12%, dan 14% Serbuk Bata Merah Ekspos terhadap berat sampel tanah.
Hasil penelitian menunjukkan dengan adanya penambahan limbah serbuk bata merah ekspos Nilai LL dan PL antara tanah asli dengan campuran mengalami penurunan. Penurunan terendah terjadi pada tanah sampel C14% dengan nilai LL 41,17% dan nilai PL 36,4% dari tanah aslinya dengan nilai LL 56,29% dan nilai PL 42,9%. Sedangkan nilai SL antara tanah asli dengan campuran terjadi kenaikan pada C14% dengan nilai SL pada tanah asli sebesar 24,508% dan untuk sampel C14% dengan nilai 24,784% dan penurunan terendah terjadi pada C12% dengan nilai SL 23,160% dari nilai tanah asli dengan nilai 24,508%. Untuk nilai IP antara tanah asli dengan campuran penurunan terendah pada C14% dengan nilai IP 6,1%. Penurunan nilai IP dari tanah asli sebesar 13,9% menjadi 6,1% pada sampel C14%.
Perbandingan antara tanah asli dengan tanah campuran serbuk bata merah ekspos pada berat isi kering mengalami peningkatan dari tanah asli dengan nilai sebesar 1,4246 gr/cm3 meningkat pada sampel C12% sebesar 1,4314 gr/cm3, sedangkan pada C14% mengalami penurunan. Prosentase nilai CBR tanpa rendaman, 2 hari rendaman, dan 4 hari rendaman megalami kenaikan pada campuran serbuk bata merah ekspos 12% dengan naiknya nilai CBR berarti nilai daya dukung tanah naik sedikit lebih tinggi. Dengan penambahan bahan berupa serbuk bata merah ekspos pada tanah asli terjadi perubahan kearah yang lebih baik dalam pengujian sifat fisis tanah, berat isi kering tanah, dan daya dukung tanah
Downloads
References
Yani, T. F. (2019). Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Serbuk Bata Merah Sebagai Subgrade. 27. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sorong
Lestarini, W., & Hasanah, N. (2020). Pengaruh Campuran Bubuk Arang Kayu Dan Kapur Terhadap Daya Dukung Tanah Lempung. Teras, 10(1), 10-25.
MANULLANG, E. C. (2021). Pengaruh penambahan serbuk bata merah sebagai bahan stabilisasi tanah lempung dengan pengujian california bearing ratio (cbr) dan kuat tekan bebas.
SETYAWAN, A., & CAHYO, F. D. (2021). Analisis Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Campuran Serbuk Bata Merah Dan Kapur.
DEGA RAMDAN BETANANDA (2017). Tinjauan Kuat Dukung Tanah Lempung Bayat Klaten Dengan Bahan Stabilisasi Serbuk Bata Merah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.