PENGARUH ALIRAN SUNGAI TERHADAP PENGGERUSAN DISEKITAR PILAR JEMBATAN

  • Ashal Abdusalam Universitas Sains Al-Quran
  • Furqon Hakim Universitas Sains Al-Quran
Keywords:
gerusan, aliran, material sedimen, diameter butiran, cek dam

Abstract

Proses alamiah yang terjadi di sungai akibat pengaruh morfologi sungai atau adanya bangunan air yang menghalangi aliran merupakan pengertian Gerusan lokal (local scouring). Adanya pusaran yang disebabkan oleh gerusan lokal umumnya terjadi pada alur sungai yang terhalang pilar jembatan. Pusaran tersebut terjadi di bagian hulu pilar.Akibat adanya aliran air, timbul gaya-gaya yang bekerja pada material sedimen. Gaya-gaya tersebut mempunyai kecenderungan untuk menggerakkan atau menyeret butiran material  sedimen. Pada  waktu  gaya-gaya yang  bekerja  pada butiran sedimen mencapai suatu harga tertentu, sehingga apabila sedikit gaya ditambah  akan  menyebabkan butiran sedimen  bergerak,  maka  kondisi  tersebut disebut kondisi kritik. Parameter aliran pada kondisi tersebut, seperti tegangan geser dasar (τo), kecepatan aliran (U) juga mencapai kondisi kritik.

Penelitian dilaksanakan pada Jembatan Srandakan yang terletak  pada Lintas Kabupaten Bantul – Kabupaten Kulon Progo km 23.170 dari Yogyakarta. Jembatan Srandakan menyebrangi Kulon Progo hilir, yang merupakan jembatan terpanjang di Pulau Jawa yaitu : 531 m, dari Fondasi dan Pilar (2 dari 58 pilar) turun. Kegagalan pilar jembatan fondasi terjadi pada pilar ke 25 dan pilar ke 26 yang akan diteliti. Pola penggerusan di sekitar pilar akibat aliran karena terbentuknya pusaran, tekanan dari aliran. Kecepatan normal sebelum melintas di pilar 0,85 m/dt, 0.14m/dt saat aliran melintas diantara pilar. Untuk kecepatan aliran 2.16 m/dt dengan diameter 0,85mm dan U* 0,077 m/dt dilihat dari diagram shields padabutiran tersebut bergerak. Akibat butiran tersebut bergerak maka gerusan pada pilar terjadi. Terjadinya gerusan, akibat tekanan aliran yang menekan, dan terbentuknya pusaran pada pilar secara terus menerus maka pilar Jembatan Srandakan tersebut mengalami penurunan di pilar ke 25 dan pilar ke 26. Dengan dibuatnya cek dam di belakang bawah jembatan akan mengurangi gerusan pada pilar.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aisyah, S. 2004. Pola Gerusan Lokal di Berbagai Bentuk Pilar Akibat Adanya Variasi Debit. Tugas Akhir. Yogyakarta: UGM
Breuser. H.N.C. and Raudkivi. A.J. 1991. Scouring.IAHR Hydraulic Structure Design Manual : AA Balkema.
Chow, V.T. 1985. Hidraulika Saluran Terbuka.Jakarta : Erlangga
Garde, R.J and Raju K.G.R. 1997. Mechanics Of Sediment Transportation and Alluvial Stream Problem. New Delhi : Willy Limited
Gunawan, H.A. 2006. Pengaruh Pilar Segiempat Terhadap Perilaku Gerusan Lokal. Skripsi. Semarang: UNNES
Hanwar, S. 1991. Gerusan Lokal di Sekitar Abutment Jembatan. Tesis. Yogyakata : PPS UGM
Martanto Wibowo, Okky. 2007. Pengaruh Arah Aliran Terhadap Gerusan Lokal Disekitar Pilar Jembatan.Skripsi. Semarang: UNNES
Miller, W. 2003. Model For The Time Rate Of Local Sediment Scour At Acylb Indrical; Structure. Disertai. Florida: PPS Universitas Florida
Indra, Purwo. 2000. Pola Gerusan Lokal pada Pilar Jembatan dengan Variasi Sudut Posisi Pilar terhadap Arah Arus. Tugas Akhir. Surakarta: UMS
Istiarto, dkk. 2014. Penurunan Pilar Jembatan akibat Degradasi Dasar Sungai dan Erosi Lokal. Jurnal. Yogyakarta: UGM
Rangga Raju, K.G. 1986. Aliran Melalui Saluran Terbuka. Jakarta: Erlangga
Setianingrum, R.M. 2003. Efektifiitas Penanganan Gerusan Lokal di Sekitar Pilar Pada Kondisi Live-Bed Scour. TA. Yogyakarta: UGM
Suyono , Sosrodarsono, 1994. Hidrologi Untuk Pengairan, Pradnya Paramita, Jakarta
Triatmodjo, B. 2003a. Hidraulika I. Yogyakarta. Beta Offset
Published
2019-09-30
How to Cite
AbdusalamA., & HakimF. (2019, September 30). PENGARUH ALIRAN SUNGAI TERHADAP PENGGERUSAN DISEKITAR PILAR JEMBATAN. Teras, 9(3), 47-54. Retrieved from https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/teras/article/view/2129
Section
Articles

STATISTICS

Abstract viewed = 392 times
PDF downloaded = 140 times