MODEL PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DENGAN INTERNALISASI NILAI NEUROSAINS
DOI:
https://doi.org/10.32699/paramurobi.v7i1.6834Kata Kunci:
tahfidzul Qur'an learning, the neuroscience-based learningAbstrak
model pembelajaran tafidzul qur’an saat ini menjadi sorotan ilmuan pendidikan era saat ini, melihat capaian dan proses model tahfidzul qur’an hanya pada hafalan, di era sekarang kebutuhan siswa harus mencapai kritis, inovasi, serta kreatif untuk menghadapi masalah kehidupan. Maka dengan adanya penelitian ini memberikan nilai neurosains dalam model pembelajaran thafidzul qur’an untuk mengoptimalkan seluruh sel otak siswa. Penggunaan penelitian yaitu dengan library reseach dalam mengumpulkan literatur pada buku, jurnal, dan media informasi lainya, Tahapan analisis mendalam dimulai mengumpulkan literatur, menselektif, menganalisis atau perbandingan, dan menarik kesimpulan.
Hasil dari tawaran nilai neurosains dalam pembelajaran tahfidzul qur’an memberikan siklus baru dalam proses pembelajaran sehingga siswa mencapai memori yang jangka panjang, melalui tahapan proses pembelajaran basis neurosains dalam memudahkan siswa dalam mengahfal al-qur’an dan hadist
Referensi
Asma, Suyadi Huda, M. (2021). Character Education As Brain Education : Neuroscience Studies In Islamic Education. Jurnal Tarbiyatuna, 12(2), 77–86.
Atmojo, A. M., Perawironegoro, D., & Umam, K. (2022). Change Management Framework : Development Curriculum Of Islamic Education At School. Indonesian Journal Of Education And Social Studies (IJESS), 01(01), 1–11.
Batubara, H. H. (2018). Educational Neuroscience Dalam Pendidikan Dasar. JPD: Jurnal Pendidikan Dasar, 2, 140–148.
Fabiana Meijon Fadul. (2019). Metode Tahfidzul Qur’an (Studi Komparatif Di Pptq Baitul Abidin Darussalam, Pp Hidayatul Qur’an, Dan Pp Ma’had Mambaul Qur’an Wonosobo). Qaf: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, III, 135–153.
Hidayat, B. (2017). Pembelajaran Alquran Pada Anak Usia Dini Menurut Psikologi Agama Dan Neurosains. The 2nd Annual Conference On Islamic Early Childhood Education Yogyakarta, August 28th 2017 Fitrah, 2, 60–68.
Huriyah, L., Fahmi, M., Baru, R., & Ilaihi, W. (2020). Quo Vadis Higher Order Thinking Skills ( HOTS ) Pada Soal UM-PTKIN Materi Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal Of Islamic Education Studies), 8(2), 133–152.
Jailani, M., Mauli, B., & Bustam, R. (2021). Meneguhkan Pendekatan Neurolinguistik Dalam Pembelajaran : Studi Kasus Pada Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah. Al Tariqah Pendidikan Agama Islam, 6(1), 152–163.
Latip, A. E. (2022). Analysis Of Learning Innovation In Madrasah Ibtidaiyah ( A Diffusion Study ). Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 12(June), 125–142. Https://Doi.Org/10.25273/Pe.V12i2.11702
Lestari, R. (2021). High Order Thinking Skills (Hots) Dalam Pendidikan Agama Islam Berbasis Neurosains. Tadrib, 7(1), 61–70.
Maulita, Relly, Ermis Suryana, A. Rahmansyah. (2022). Neurosains Dalam Proses Belajar Dan Memori. Inovatif, 8(2), 1–16.
Muzaki, A., & Mawardi, I. (2022). Implementasi Model Evaluasi Cipp Dalam Pembelajaran Tahfidzul Qur’an. Seminar Nasional Paedagoria, 2, 201–207. Http://Journal.Ummat.Ac.Id/Index.Php/Fkip/Article/View/10139%0Ahttp://Journal.Ummat.Ac.Id/Index.Php/Fkip/Article/Download/10139/Pdf
Noer, S., Evi, ;, & Rusydiyah, F. (2019). Model Evaluasi Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Berbasis Coin Pro 2 (Studi Komparasi Pembelajaran Tahfidz Di Turki, Malaysia Dan Indonesia). EDURELIGIA: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 138–150. Https://Ejournal.Unuja.Ac.Id/Index.Php/Edureligia/Article/View/1128
Prayoga, A. Dkk. (2018). Manajemen Pembelajaran Tahfidzul Quran Berbasis Metode Yaddain Di Mi Plus Darul Hufadz Sumedang. Nidhomul Haq: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 21, 141–154.
Qolbiyah, A. S., Ismaya, E., & Purnamanita, I. (2022). Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Teori Pemrosesan Informasi Dan Neurosains Dalam Pengembangan Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3), 4813–4827.
Raihan, M. Dkk. (2022). Optimalisasi Penggunaan Metode J-Qaf Dengan. Al Ulya: Jurnal Pendidikan Islam, 7(September), 50–64.
Ramadhani, A. A. (2022). Implementasi Metode Ummi Dalam Pembelajaran Tahfidz Di Panti Asuhan Tahfidzul Quran Yatim Piatu Muhammadiyah Belegondo Ngariboyo Magetan. MA’ALIM: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 21–32.
Rusdianto. (2015). Interaksi Neurosains Holistik Prespektif Pendidikan Dan Masyarakat Islam. Hunafa Jurnal Studia Islamika, 12, 71–94.
Salman, Alparisi Salman, Dkk. (2021). Implikasi Model Pembelajaran Terhadap Brain Development (Neurosains). Jurnal Smart Paud, 4(1), 23–29.
Sifa, A. U., Firmansyah, D., & Fauziya, D. S. (2022). Neurosains Pada Think Talk Write ( Ttw ) Dalam. Parole ( Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(2016), 1–8.
Suntoro, R. (2021). Akal Bertingkat Al-Farabi Dalam Perspektif Neurosains Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Sains Di Madrasah Ranu Suntoro Akal Bertingkat Al-Farabi Dalam Perspektif Jurnal Ilmu Tarbiyah “ A T-Tajdid ”, Vol . 10 No . 1 , Januari 2021 Akal Bertingkat Al-Farab. At-Tajdid: Jurnal Ilmu Tarbiyah, 10(1), 303–327.
Suyadi, Sadam, M. J. (2021). Creative Imagination Of Islamic Education Learning Perspectives In Neuroscience Discourse: Implications For Students In Schools. Al-Mudarris Journal Of Education, 4(2), 152–172. Https://Doi.Org/10.32478/Al-Mudarris.V
Suyadi. (2019a). Hybridization Of Islamic Education And Neuroscience : Transdisciplinary Studies Of ’ Aql In The Quran And The Brain In Neuroscience. Dinamika Ilmu, 19(2), 237–249.
Suyadi. (2019b). Millennialization Of Islamic Education Based On Neuroscience In The Third Generation University In Yogyakarta Indonesia. Journal, Qudus International Volume, Islamic Studies, 7(1), 173–202.
Wahyudi, Nanang, Ranu Suntoso, A. (2020). Pengembangan Higher Order Thinking Skill Dalam Pendidikan Islam Berbasis Neurosains. At-Tajdid: Jurnal Ilmu Tarbiyah, 9(2), 107–129.
Wiyarto, A. (2013). Motivasi Menghafal Al Qur’an Pada Mahasantri Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Di Surakarta. Tesis, 2, 1–7.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Pemberitahuan Hak Cipta
1. Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons (CC BY-SA 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk berbagi (menyalin dan mendistribusikan kembali materi dalam media atau format apa pun), dan menyesuaikan (mencampur, mengubah, dan membangun di atas bahan) karya untuk tujuan apa pun, bahkan secara komersial dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2. Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi dalam jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat Pengaruh Akses Terbuka).
