Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga

  • Agus Juara Universitas Sains Al-Quran
  • Rina Mahmudati Universitas Sains Al-Quran
Keywords:
Kerusakan Jalan, Metode Bina Marga, Perbaikan Jalan

Abstract

Jalan raya pada ruas jalan Lingkar Madukoro-Sojokerto dengan panjang ± 4,5 km merupakan ruas jalan alternative yang menghubungkan Kecamatan Wonosobo Timur dengan Kecamatan Mojotengah, tepatnya antara Desa Bumireso sampai dengan Desa Sojokerto Kabupaten Wonosobo. Kondisi perkerasan pada ruas jalan Lingkar Madukoro-Sojokerto banyak terdapat kerusakan  baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat pada beberapa bagian ruas jalan, seperti retak- retak, gelombang, sungkur, lubang, pelepasan butiran dan pengelupasan lapisan. Kerusakan ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kondisi kerusakan dan penyebab kerusakannya sehingga dapat menentukan jenis perbaikan yang sesuai dan hasilnya lebih optimal.

Penelitian ini dilakukan dengan survey langsung dilapangan dengan mengamati dan menganalisa kondisi kerusakan yang ada serta mengukur tingkat kerusakannya sesuai dengan petunjuk dalam penggunaan metode Bina Marga.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerusakan jalan Lingkar Madukoro-Sojokerto Kabupaten Wonosobo dengan mengunakan metode Bina Marga bahwa hasil penilaian kondisi kerusakan jalan menunjukkan angka kerusakan sebesar 19, maka nilai kondisi jalan 7. Nilai prioritas kondisi jalan pada ruas Jalan tersebut adalah 4, maka perlu dimasukkan dalam Program Pemeliharaan Berkala.

Jenis pemeliharaan yang sesuai adalah program keping penutup (chip seal)  adalah perawatan aspal yang disemprotkan pada lapis pengikat aspal, emulsi atau cutback yang diikuti oleh penyebaran agregate diatasnya. Istilah cheap menunjukan sifat ukuran tunggal dari agregate, yang umumnya berupa agregate batu pecah. Chip seal ini cocok digunakan pada jalan raya dengan volume rendah untuk penanganan kerusakan pada area luas dengan retakan kecil yang rapat (aligator cracking), pelapukan  (weathering) atau butiran lepas (raveling). Untuk mempertahankan kinerja perkerasan, dilakukan pemeliharaan rutin setiap tahun maupun pemeliharaan berkala setiap 2 atau 3 tahun sekali.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Christady H, Hary. (2007). Pemeliharaan Jalan Raya, Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga (1990). Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota, No. 018/T/BNK/1990
Departemen Pekerjaan Umum (1995). Manual Pemeliharaan Rutin untuk Jalan Nasional dan Jalan Propinsi, Jilid II: Metode Perbaikan Standart
Direktorat Pembinaan Jalan Kota. (1990). Tata Cara Penyusunan Pemeliharaan Jalan Kota (No. 018/T/BNKT/1990). Direktorat Jendral Bina Marga Departemen PU. Jakarta.
Hardiyatmo, Hary.C. 2007, Pemeliharaan Jalan Raya, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan. Http://www.datahukum.pnri.go.id
Sukirman, Silvia.1993. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: NOVA.
Sukirman, Silvia. 2010. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan Raya. Bandung: Nova
Saodang, Hamirhan. 2004. Konstruksi Jalan Raya (Buku I Geometrik Jalan. Bandung: Nova
Undang – undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Fungsi Jalan Http://www.hubdat.dephub.go.id.
Published
2019-06-30
How to Cite
JuaraA., & MahmudatiR. (2019, June 30). Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Dengan Menggunakan Metode Bina Marga. Teras, 9(2), 33-45. Retrieved from https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/teras/article/view/2115
Section
Articles

STATISTICS

Abstract viewed = 466 times
PDF downloaded = 140 times