Pemikiran Tafsir Ahmad Hassan : Telaah Ontologis dan Epistemologis Tafsir Al-Furqan
Al-Quran, Tafsir, dan Metode
Abstract
Tulisan ini berupaya menganalisis bagaimana pemikiran tafsir Ahmad Hassan dengan menggunakan telaah ontologis, metodologis dan epistemologis. Secara ontologis, Pemaknaan A. Hassan terhadap al-Qur’an dan tafsir tidaklah berbeda dengan definisi yang telah dirumuskan oleh ulama-ulama sebelumnya, yakni dalam perspektif Ahmad Hassan, tafsir merupakan sebuah usaha intelektual manusia, berdasarkan kemampuan ijtihadinya, untuk memahami al-Qur’an. Meskipun pemahaman tersebut terhadap ayat al-Qur’an tidak selalu benar. Artinya, dalam konteks ini, A. Hassan meyakini adanya relativitas tafsir. Dari aspek epistemologis kitab tafsir A. Hassan selalu mengacu kepada sumber-sumber yang tafsir yang secara sah diakui oleh para ulama, yaitu bersumber kepada al-Qur’an, hadis, perkataan para sahabat dan ijtihadi dengan mengikuti kaedah-kaedah tafsir yang telah digariskan oleh para ulama. Metode yang ditempuh oleh pengarang tafsir ini adalah metode ijmaly dengan corak bi al-ra’yi. Sementara itu, sistematika penulisan tafsir ini mengikuti tertib mushaf, yaitu dengan satu kekhasan yang menonjol bahwa tidak semua ayat dalam tafsir ini mendapatkan penafsiran.
Downloads
References
Aboe Bakar Atceh. (1952). Sejarah Al-Qur’an. Bulan Bintang.
Amin Abdullah. (2013). Kata Pengantar. In Khazanah Tafsir Indonesia: dari Hermeneutika hingga Teologi (pp. vii–viii). LKiS.
Howard M. Federspiel. (1996). Persatuan Islam: Pembaharu Islam Indonesia Abad XX, terj. Yudian W. Asmin. UGM Press.
Jalaluddin as-Suyuti. (n.d.). Al-Itqan fi ulum al-Qur’an. Maktabah Syamilah.
Manna’ al-Qaththan. (2000). Mahabits fi ulum al-Qur’an. Maktabah Wahabiyyah.
Nashruddin Baidan. (2011). Metode Penafsiran al-Qur’an: Kajian Kritis terhadap Ayat-ayat yang Beredaksi Mirip. Pustaka Pelajar.