STRATEGI PEMBELAJARAN PAI UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA BROKEN HOME DI SMPN 7 KOTA BIMA
Abstrak
Siswa yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis seringkali mengalami gangguan psikologis yang berdampak pada kepercayaan diri dan motivasi mereka dalam mengikuti proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang menekankan pembangunan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pengajaran Pendidikan Agama Islam yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan antusiasme belajar siswa yang berasal dari keluarga berantakan di SMPN 7 Kota Bima. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap empati, integrasi nilai-nilai spiritual, serta teladan dari para pendidik memiliki peranan penting dalam meningkatkan kepercayaan diri dan minat belajar siswa. Dukungan dari lingkungan belajar yang kondusif dan bimbingan pribadi dari guru juga memperkuat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menegaskan pentingnya strategi pembelajaran yang berbasis karakter dan spiritualitas dalam konteks pendidikan yang inklusif dan humanis.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Astin, A. W., & Lindholm, J. A. (2008). Spirituality in tertiary education: Students' pursuit of significance and intention. San Francisco: Jossey-Bass.
Azzahra, A. (2022). Meningkatkan motivasi belajar anak pada keluarga yang mengalami perceraian (broken home). Abdisoshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sosial dan Humaniora,1(1). https://doi.org/10.55123/abdisoshum.v1i1.491
Bandura, A. (1997). Self-Efficaccy: The exercise of control. New york: W.H. Freeman.
Beno, J., Silen, A. P., & Yanti, M. (2022). Resiliensi anak broken home dalam membangun self-efficacy. Braz Dent J, 33(1).
Juhi, Z., & Jannati, Z. (2023). Konseling pribadi dengan pendekatan manajemen diri untuk menurunkan perilaku agresif pada santri (Analisis kasus klien ‘A’ yang mengalami dampak broken home). Educational Journal: General and Specific Studies, 3(2).
Kajian, J., & Amir, P. (2024). Hubungan self-efficacy dengan motivasi belajar siswa di sekolah dasar. Pelita: Jurnal Pembelajaran Indonesia, 4(1).
Lesnasari, R. D., & Leksono, A. A. (2023). Strategi pengajaran pendidikan agama Islam untuk memotivasi siswa dengan latar belakang broken home di SDN Kawunggading Cianjur. Bhinneka: Jurnal Bintang Pendidikan dan Bahasa, 1(4). https://pbsi-upr.id/index.php/Bhinneka/article/view/356
Lestari, W. A., Saripah, I. E., & Nadhirah, N. A. (2024). Gambaran self-regulation pada remaja dengan keluarga broken home. Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu, 2.
Paudi, R. I., Jamhari, M., & Nurhayati, D. (2021). Self-efficacy dan motivasi belajar: Pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di MTsN Kota Palu. Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya. https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/psnb/article/view/3430
Rahmawati, R. A., & Ibrahim. (2024). Pengaruh self-regulated learning terhadap student engagement yang dimoderasi oleh self-efficacy pada siswa sekolah. Jurnal Pendidikan dan Psikologi, 12(1).
Wulandari, D., & Fauziah, N. (2019). Pengalaman remaja korban broken home (Studi kualitatif fenomenologis). Jurnal EMPATI, 8(1), 1–9. https://doi.org/10.14710/empati.2019.23567.
Pemberitahuan Hak Cipta
1. Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons (CC BY-SA 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk berbagi (menyalin dan mendistribusikan kembali materi dalam media atau format apa pun), dan menyesuaikan (mencampur, mengubah, dan membangun di atas bahan) karya untuk tujuan apa pun, bahkan secara komersial dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2. Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi dalam jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat Pengaruh Akses Terbuka).