PENDEKATAN PENDIDIKAN MODEL EKSISTESIALISME MARTIN HEIDEGGER DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA MODERN

  • Zulfa Nailul Izzah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Usman Usman Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Martin Heidegger, Eksistensialisme

Abstrak

Artikel ini membahas penerapan pendekatan eksistensialisme Martin Heidegger dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk menghadapi tantangan di era modern. Berlandaskan pemikiran Heidegger tentang “Dasein” atau keberadaan manusia, eksistensialisme menekankan pentingnya kebebasan individu, tanggung jawab, dan pencarian makna hidup yang otentik. Dalam konteks PAI, prinsip-prinsip ini relevan untuk mengembangkan karakter peserta didik yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Pendekatan ini mampu menanggapi krisis identitas dan dampak sekularisasi yang mengancam generasi muda. Melalui kajian pustaka, penelitian ini menganalisis relevansi eksistensialisme dalam memperkaya metodologi PAI, khususnya melalui pembelajaran reflektif dan pengalaman. Implikasi praktis yang diusulkan mencakup peran guru sebagai fasilitator, pembelajaran berbasis refleksi, serta pengembangan kesadaran diri peserta didik sebagai individu yang unik. Pendekatan ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman spiritual dan membantu peserta didik menemukan tujuan hidup yang selaras dengan ajaran Islam.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Abidin, Azmil Zainal, ‘Tafsiran Eksistensialisme Terhadap Makna Kewujudan Manusia : Analisis Kritis Muhammad Sa ` Id Ramdan Al-Buti An Existentialist Interpretation of The Meaning of Human Existence : A Critical Analysis of Muhammad Sa ` Id Ramdan Al- Buti Pendahuluan Eksistensialisme Ialah Aliran Falsafah Moden Yang Beraspirasikan Pemartabatan Nilai Manusia Dan Keunggulannya Dalam Kehidupan . Manusia Ibarat Paksi Utama Kewujudan . Berlatarkan Kekecewaan Terhadap Ketidakstabilan Dunia Akibat Perang Dunia Pertama Dan Kedua , Fahaman Ini Menganjurkan Kebebasan Manusia Dalam Berfikir Dan Bertindak Tanpa Sebarang Kongkongan . 1 Pelopor Awalnya Adalah Soren Kierkegaard ( 1813-1855 ) Dan Diikuti Oleh Karl Jaspers ( 1883-1969 ), Gabriel Marcel ( 1889-1973 ), Martin Heidegger ( 1889-1976 ), Jean-Paul Sartre ( 1905-1980 ), Simone de Beauvoir ( 1908-1986 ) Serta Albert Camus ( 1913-1960 ). Selain Itu , Fredrich Nietzsche ( 1844-1900 ) Turut Dikaitkan Dengan Aliran Ini Walaupun Secara Lebih Tepat Beliau Mewakili Fahaman Nihilisme . 2 Penulisan Ini Cuba Mengenal Pasti Prinsip Utama Eksistansialisme’, 51.1 (2023), pp. 1–28
Ahyan, Mohammad, and Yusuf Sya’bani, KONSEPTUALISASI PENDIDIKAN DALAM PANDANGAN ALIRAN FILSAFAT EKSISTENSIALISME (Telaah Implikatif Persepsi Aliran Filsafat Eksistensialisme Terhadap Dunia Pendidikan)
assegaf rachman, PENDIDIKAN ISLAM
Emilia, Dinda, ‘Eksistensialisme Dan Makna Hidup Analisis Filosofis Atas Pilihan Individu’, Literacy Notes, 1.2 (2023), pp. 1–9
Hamzah, Voullin, and Herwina Bahar, ‘Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan Dan Agama Islam Eksistensialisme Dan Pendidikan Islam’, doi:10.17467/mk.v23i2.1712
Heidegger, Martin., Joan. Stambaugh, and Dennis J.. Schmidt, Being and Time : A Revised Edition of the Stambaugh Translation (Excelsior : University Presses Marketing [distributor], 2010)
Herlina, Uray, and Ade Hidayat, ‘Pendekatan Eksistensial Dalam Praktik Bimbingan Dan Konseling’, Indonesian Journal of Educational Counseling, 3.1 (2019), pp. 1–10, doi:10.30653/001.201931.80
Indra Munawar, Masyitoh Chusnan, MAg Muhbib Abdul Wahab, and MAg Muhammad Guntur, EKSISTENSIALISME DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Juliano Ilham, Kristoforus, and FX Eko Armada Riyanto Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, ‘Sumbangan Konsep Otentisitas Martin Heidegger Bagi Praksis Dialog Interreligius: Upaya Mendukung Moderasi Beragama Di Indonesia’, Jurnal Ilmu Agama, 6 (2023)
Nelson, Eric S., ‘Martin Heidegger and Kitayama Junyū: Nothing Ness, Emptiness, and the Thing’, Asian Studies, 11.1 (2023), pp. 27–50, doi:10.4312/as.2023.11.1.27-50
Neuman, W. Lawrence, Pearson New International Edition Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches, Pearson, 2014
Ss, Usman, Arip Febrianto, M Pd, Yazida Ichsan, M Pd Muhammad, Ilham Thayyibi, and others, FILSAFAT ILMU DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Talal Asad, Formations of the Secular: Christianity, Islam, Modernity (StanfordUniveristyPress, 2003)
Tapung, Marianus, ‘Relevansi Pemikiran Heidegger Tentang “Being and Time” Terhadap Praktik Tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” Siswa SD Pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila’, Jurnal Pendidikan Indonesia, 5.7 (2024), pp. 285–303, doi:10.59141/japendi.v5i7.2874
Diterbitkan
2024-12-13
##submission.howToCite##