Perkawinan Sedarah dalam Perspektif Hukum Islam dan Genetika
Perkawinan sedarah, Haram, Faktor genetika.
Abstract
Pernikahan sedarah atau disebut juga pernikahan senasab adalah perkawinan yang di lakukan antara seorang wanita dan seorang laki-laki yang masih memiliki hubungan darah yang sangat dekat. Allah SWT. mengharamkan mengawini perempuan-perempuan yang ada hubungan, mahram, baik karena nasab, susuan ataupun semenda. Keharaman tersebut bersifat permanen, sampai kapan pun dan dalam situasi apapun. Dalam perspektif hukum, perkawinan sedarah merupakan perkawinan yang sah, namun setelah diketahui Maka perkawinan tersebut batal demi hukum. Perkawinan sedarah apapun keadaannya apabila dilakukan dengan sengaja hukumnya haram. Perkawinan sedarah dapat menimbulkan penurunan kualitas keturunan yang dihasilkan. Inbreeding sangat mempengaruhi komposisi gen keturunan yang dihasilkan. Kemungkinan munculnya Fraksi homozigot akan bertambah besar. Pada manusia yang memiliki gen resesif homozigot menyebabkan banyak kelainan genetik, bahkan kadang-kadang letal (mati). Hikmah dilarangnya perkawinan sedarah adalah menjaga kehormatan diri dan keluarga, serta yaitu mencegah kerusakan dan efek-efek negatif yang dapat muncul pada generasi keturunannya.
Downloads
References
Al-Asy’ari, Abdurrahman. 2014, Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bogor: Lembaga Percetakan Al-Qur’an Kemenag RI. Cet-1.
Al-Bukhari, Abi ‘Abdillah Muhammad Ibn Isma’il. 1422. Shahih Al-Bukhari, Beirut: Dar Tauq an-Najah. Juz 3.
Al-Jurjawi, ‘Ali Ahmad. 2003. Terj. Erta Mahyudin Firdau dan Mahfud Lukman Hakim. Hikmah Dibalik Hukum Islam Bidang Muamalah. Jakarta Selatan: Mustaqim.
an-Naisaburi, Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairi. Tt, Shahih Muslim. Beirut: Dar Ihya At-Turats Al-'Arabi. Juz 1.
An-Najjar, Zaghlul. 2007. Pembuktian Sains Dalam Sunnah. Jakarta: Amzah. Cet-1.
Ash-Shabuni, Muhammad Ali. 2003. Terjh: Mu’ammal Hamidy dan Imron A. Manan. Terjemahan Tafsir Ayat Ahkam Ash-Shabuni. Surabaya: Bina Ilmu. Cet-4.
Brookes, Martin. 2005. Terj. Anggia Prasetyoputri. Bengkel Ilmu Genetika Jakarta: Erlangga.
Hadikusuma, Hilman. 2003. Mukjizat Ilmiah Dalam Al-Qur’an Bandung: Mandar Maju.
Hasan, Abdul Halim. 2011. Tafsir Al-Ahkam. Jakarta: Media Grup.
Jad, Syaikh Ahmad. Terj. Masturi Ilham. 2008. Fikih Sunnah Wanita Panduan Lengkap Menjadi Muslimah Shalehah. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. Cet-1.
Jannati, Muhammad Ibrahim. 2007. Terj. Ibnu Alwi Bafaqih. Muhdhor Assegaf dan Alam Firdaus. Fiqih Perbandingan Lima Mazhab Jilid III. Jakarta Selatan : Cahaya. Cet-1.
Katsir, Ibnu. 2013. Terj. Umar Mujtahid. Fikih Hadis Bukhari Muslim. Jakarta: Ummul Qura. cet-1.
Kitab Undang-undang Hukum Perdata KUHP. Pasal 30 dan 31 Kompilasi Hukum Islam
Nasution, Harun., dkk. 2002. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan cet-2.
Shamad, Muhammad Kamil Abdush. Terj. Alimin. dkk. 2007. Mukjizat Ilmiah Al-Qur’an Jakarta: Akbar Media Eka Sarana. Cet-6.
Shihab, M. Quraish. 2007. Wawasan Al-Qur’an Bandung: Mizan.
__________. 2007. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Tematik Atas Berbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974.
Uwaidah, Kamil Muhammad. 2008. Terj. M. Abdul Ghoffar E.M. Fiqih Wanita Edisi Lengka. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. cet-1.