Peran Ekonomi Sirkular, Transisi Energi, Ketatnya Kebijakan Lingkungan, dan Tekanan Rantai Pasokan terhadap Emisi CO2 di Negara-negara Berkembang
ekonomi sirkular, transisi energi, rantai pasokan, emisi karbon, panel QARDL
Abstract
Tujuan - Penelitian ini menguji pengaruh ekonomi sirkular terhadap pertumbuhan emisi CO2 dengan mempertimbangkan peran transisi energi, ketatnya kebijakan iklim, industrialisasi, dan tekanan rantai pasokan dari tahun 1997 hingga 2020.
Metode – menggunakan panel kuantil Autoregressive Distributed Lags (QARDL). Kami menggunakan asosiasi kointegrasi dalam jangka panjang di antara variabel-variabel tersebut, dan hasil dari kedua model tersebut mengonfirmasi hal ini.
Hasil - Temuan mengungkapkan bahwa ekonomi sirkular dan ketatnya kebijakan iklim berdampak negatif signifikan terhadap emisi karbon. Di sisi lain, transisi energi, industrialisasi, dan tekanan rantai pasokan sangat penting dalam menentukan emisi CO2 baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Temuan lebih lanjut mengeksplorasi bahwa daur ulang limbah kota lebih signifikan pada kuantil rata-rata dan kuantil atas 90% dibandingkan kuantil bawah.
Implikasi - hasil empiris dari studi ini memberikan wawasan bagi pembuat kebijakan di negara-negara maju dan pasar berkembang untuk menjaga keseimbangan antara ekonomi sirkular, transisi energi, ketatnya kebijakan lingkungan, dan tekanan rantai pasokan guna mengurangi emisi CO2 tanpa menghentikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, implikasi praktis dilaporkan melalui perspektif netralitas karbon dan perubahan struktural.
Orisinalitas – Penelitian ini mengamati proses kebijakan dan ekonomi sirkular dalam kurun waktu yang cukup panjang melalui pendekatan analisis ARDL.