KONDISI TERMAL PADA RUMAH MODERN DI DAERAH DINGIN (STUDI KASUS RUMAH TINGGAL DI KEJAJAR, WONOSOBO)
Termal, rumah modern, pegunungan
Abstract
Rumah merupakan tempat berteduh sekaligus tempat beraktivitas manusia sehingga diperlukan kenyamanan di dalam rumah. Masyarakat cenderung membuat rumah dengan bentuk modern dengan alasan karena kemewahan. Kondisi termal di rumah modern perlu diinvestigasi agar dapat diketahui kenyamanan termal pada rumah modern. Penelitian akan mengungkap kondisi termal di rumah modern pada daerah pegunungan yang mempunyai iklim dingin. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan cara pengukuran menggunakan alat termal. Variabel yang diukur adalah suhu udara, kelembaban udara dan beberapa varaibel lain yang merupakan variabel dalam iklim mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah modern di daerah dingin mempunyai suhu udara yang rendah sesuai dengan iklim mikro pegunungan. Beberapa ruang di dalam rumah modern menunjukkan suhu udara sejuk pada jam siang dan dingin pada pagi hari.
Downloads
References
Chan, I. Y. S., & Liu, A. M. M. (2018). Effects of neighborhood building density, height, greenspace, and cleanliness on indoor environment and health of building occupants. Building and Environment, 145, 213–222. https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2018.06.028
Hermawan, Prijotomo, J., & Dwisusanto, Y. B. (2020). The Geni tradition as the center of the shelter for Plateau Settlements. Ecology, Environment and Conservation, 26(1), 34–38.
Hermawan, H. (2018). Studi lapangan variabel iklim rumah vernakular pantai dan gunung dalam menciptakan kenyamanan termal adaptif. Jurnal Arsitektur ZONASI, 1(2), 96. https://doi.org/10.17509/jaz.v1i2.12467
Hermawan, H., & Švajlenka, J. (2021). The connection between architectural elements and adaptive thermal comfort of tropical vernacular houses in mountain and beach locations. Energies, 14(21). https://doi.org/10.3390/en14217427
Hermawan, Sunaryo, & Kholil, A. (2020). The analysis of thermal performance of vernacular building envelopes in tropical high lands using Ecotect. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 423(1), 0–6. https://doi.org/10.1088/1755-1315/423/1/012004
Illankoon, I. M. C. S., & Lu, W. (2019). Optimising choices of ‘building services’ for green building: Interdependence and life cycle costing. Building and Environment, 161(June), 106247. https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2019.106247
Panaras, G., Markogiannaki, M., Tolis, E. I., Sakellaris, Y., & Bartzis, J. G. (2018). Experimental and theoretical investigation of air exchange rate of an indoor aquatic center. Sustainable Cities and Society, 39, 126–134. https://doi.org/10.1016/j.scs.2018.02.012
Pancawati, D., & Ami, A. (2015). Segmentation of hearth (pawon) space in Tenggerese house. Archnet-IJAR, 9(1), 144–157. https://doi.org/10.26687/archnet-ijar.v9i1.502
Perera, D. W. U., & Skeie, N.-O. (2016). Modeling and Simulation of Multi-Room Buildings. Modeling, Identification and Control: A Norwegian Research Bulletin, 37(2), 99–111. https://doi.org/10.4173/mic.2016.2.2