EKSPLORASI STRUKTUR DAN MATERIAL ARSITEKTUR PADA NAUNGAN ATAP GEREJA PUHSARANG KEDIRI
Abstract
Gereja Puhsarang merupakan salah satu obyek arsitektur di Indonesia yang menerapkan naungan sebagai ciri khas arsitektur vernakular dan upaya adaptasi pada iklim tropis. Struktur dan material pada naungan atap Gereja Puhsarang memiliki perbedaan dengan bangunan vernakular lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi yang fokus terkait struktur dan material pada naungan atap Gereja Puhsarang. Metode deskriptif kualitatif digunakan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai melalui pengamatan di lapangan dan wawancara dengan narasumber. Hasil yang didapatkan terdapat perubahan dari kondisi awal Gereja 1936 dan kondisi saat ini 2025. Pada kondisi awal, struktur rangka atap terdiri dari 4 kuda-kuda lengkung yang menggunakan material sambungan papan kayu. Untuk menopang material penutup atap genteng tanah liat, terdapat gording, reng dan usuk dari material kawat dengan struktur kabel yang diikat dengan sistem ring. Penutup atap genting memiliki adaptasi yaitu berbentuk profil U yang dipasang berlawanan arah (atas dan bawah) serta diberi lubang untuk diikat pada sistem kabel. Sementara itu pada kondisi sekarang, kuda-kuda lengkung diganti dengan tabung baja serta penggantian sistem ring menjadi sambungan las permanen. Penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam pengembangan struktur dan material sesuai dengan teknologi saat ini serta penerapan pada obyek arsitektur masa kini.
Downloads
References
Amalia, F., Santosa, I., & Adhitama, G. P. (2019). Kajian Inkulturasi Pada Interior Karya Arsitektur Milik Henry Maclaine Pont Tahun 1918-1936 Di Indonesia. Jurnal Sosioteknologi, 18(1), 56–73. https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2019.18.1.5
Basri, M. (2017). Elemen-elemen Arsitektur Vernakular dalam Analisa Ruang dan Bentuk pada Gereja Pohsarang. Review of Urbanism and Architectural Studies, 15(1), 35–47. https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2017.015.01.4
Ching, F. D. K. (1994). Arsitektur : Bentuk , Ruang dan susunanya. In Sustainability (Switzerland) (Vol. 11, Issue 1). http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Gunawan, A. S., Hamid, D., Goretti, M., & Endang, W. (2019). ANALISIS PENGEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (Studi pada Wisata Religi Gereja Puhsarang Kediri). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol, 32(1), 1–8.
Hidayatun, M. I. (2003). Belajar Arsitektur Nusantara dari Gereja Puhsarang Kediri Tinjauan ke-Bineka Tunggal Ika-an. Simposium Internasional Jelajah Arsitektur Nusantara (Si-Jan), February, B2.B1-1-B2.B1-16.
Kemalawati, A. (2015). Estetika Bentuk dan Makna Simbol pada Elemen Interior Gereja Puhsarang Kediri. http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/446
Kristyanto, V. S., Mawasti, A., Setyawan, A. A., Agung, D. A., Memarista, G., & Yuniarto, A. (2023). The Community Cultural Tourism: Linking Religious Tourism, Karawitan, and Local Business in Puhsarang, Kediri. Journal of Interdisciplinary Socio-Economic and Community Study, 3(2), 76–85. https://doi.org/10.21776/jiscos.03.2.04
Muhajirin, Risnita, & Asrulla. (2024). Pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif serta tahapan penelitian Muhajirin. Journal Genta Mulia, 15(1), 82–92.
Muttaqin, M., & Indriyanti, C. Y. P. (2022). Makna Simbol Yesus Dalam Ibadah Umat Katolik Di Gua Maria Lourdes, Puhsarang, Kediri. JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 23(1), 30–46. https://doi.org/10.34150/jpak.v23i1.425
Ng, T. N., & Lin, H. Te. (2012). Analysis on microclimate and construction of the vernacular architecture in Minangkabau of Sumatra, Indonesia. Advanced Materials Research, 518–523, 4455–4460. https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMR.518-523.4455
Puspaputri. (2024). Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Perguruan Tinggi Penyelenggara Akademik.
Rum, G. G. M., & Ikaputra, I. (2021). Arsitektur Hibrida : Kombinasi untuk Menghasilkan Karya Arsitektur yang Lebih Baik. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 18(2), 107–112. https://doi.org/10.23917/sinektika.v18i2.15313
Santoso, P. R., & Hartanti, N. B. (2023). Identifikasi Fasad Bangunan Pasar Wisata di Malang dengan Pendekatan Arsitektur Konstektual. Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan, 1 No. 2(2964-352X), 231–236. https://e-journal.trisakti.ac.id/index.php/rekaLTB/article/view/17008
Saputro, M. F. B., Sugiyanto, S., Puji, R. P. N., Soepeno, B., Triyanto, J. R., & Prasetyo, G. (2022). Puhsarang Church As a Religious Tourism Object in Kediri District 1999-2015. Jurnal Historica, 6(1), 98. https://doi.org/10.19184/jh.v6i1.28030