PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR PADA PERENCANAAN REVITALISASI PASAR TRADISIONAL PEGIRIAN KOTA SURABAYA
Arsitektur Neo-Vernakular, Pasar Tradisional, Pegirian, Revitalisasi
Abstract
Saat ini, tampaknya pasar pegirian tidak terpelihara dengan baik. Dilihat dari beberapa bangunan fisik yang sudah tidak layak lagi, penataan barang dan pemetaan zonasi masih belum sesuai karena kekurangan lahan, kelebihan ruang yang digunakan tidak efisien, kurangnya pengelolaan sampah untuk pedagang, pemetaan tempat parkir dan kegiatan bongkar muat yang tetap menggunakan bahu jalan. Akibatnya, bangunan tidak berfungsi sebaik mungkin. Hal ini menuntut pembangunan melalui reorganisasi setiap kegiatan sesuai dengan komoditas dan aktivitas pengguna, serta kelangsungan bangunan untuk mewadahi fungsi tersebut. Perubahan berdasarkan kemajuan teknologi saat ini diperlukan untuk mewujudkan operasi pasar tradisional yang lebih baik dan berkembang. Tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk memahami konsep arsitektur neo vernakular dalam desain pasar tradisional. Selain itu untuk memahami bagaimana penerapan konsep arsitektur neo vernakular dalam bangunan pasar tradisional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriptif-analitik melalui pendekatan desain arsitektur neo-vernakular dengan observasi yang dipusatkan pada lokasi on-site, bertujuan agar memaksimalkan temuan ciri khas tradisional lokal yang akan disesuaikan dengan perkembangan zaman agar menghasilkan wajah pasar dengan nilai ikonik dan menimbulkan suatu keunikan. Setelah itu akan dikaji melalui pendekatan desain dan akan muncul acuan desain pasar tradisional. Solusi dan rekomendasi yang akan direncanakan untuk revitalisasi Pasar Pegirian akan dilakukan dengan terlebih dahulu menganalisis setiap isu yang ada saat ini, dilanjutkan dengan pembuatan konsep desain dimana setiap hasil analisis akan mendapatkan konsep berdasarkan tanggapan masing-masing. Sehingga dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Downloads
References
Ditamei, S. (2022). Pengertian Pasar Tradisional, Contoh, dan Kegiatannya.
Fajrine, G., Purnomo, A. B., Juwana, J. S., Jurusan, M., & Fakultasteknik, A. (2017). Penerapan Konsep Arsitektur Neo Vernakular Pada Stasiun Pasar Minggu. 85–91
Fanani, Faiz dan Niswah, Fitrotun, 2013. Manajemen Strategi Pengelolaan Ketertiban Pedagang di Pasar Tradisional Jagir Surabaya,
Gischa, S. (2020). Pasar Tradisional: Pengertian, Ciri, dan Jenisnya
Jencks, C. A. (1977). The Language of Post-Modern Architecture Charles a. Jencks Academy Editions • London Contents.
Lakebo, F., Hamdy, M. A., & Idris, S. (2019). Aplikasi Penerapan Model Arstitektur Neo Vernakular Pada Tampilan Fasade Hotel di Kawasan Pesisir Kota Makassar Application of Neo Vernacular Architectural Model Application on Hotel Facade Display in the Coastal Area of Makassar City. 1(1), 22–31.
Padli Maulana, A. (2021). Eksistensi Pasar Tradisional di Era Modern Saat Ini.
Peraturan Daerah Kota Surabaya No 12 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Rung Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034, Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2014 No 12, Sekretariat Daerah Kota Surabaya, Surabaya
Qoriah, C.G., (2014). Model Penataan Pasar Tradisional Berdasarkan Karakteristik Kegiatan, Fasilitas, dan Utilitas, Studi Kasus Pasar Tanjung di Kabupaten Jember.
Republik Indonesia, 2013. Peraturan Menteri Perdagangan RI No 70 Tahun 2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern, Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Salman, Maha (2018): Sustainability and Vernacular Architecture: Rethingking What Identity Is, Urban and Architectural Heritage Conservation within Sustainability
Standar Nasional Indonesia (2021). SNI 8152:2021 Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses, dan Jasa, untuk lingkup Pasar rakyat.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta, CV.
Sularno. (2020). Peran Pasar Rakyat Dalam Memutar Roda Ekonomi Masyarakat Gunungkidul.