Pengaruh Intensi Berwirausaha, Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada Sentra UMKM Carica di Wonosobo
Abstract
Lima tahun belakangan, bisnis carica Dieng semakin menjamur sehingga semakin banyak para pengusaha membuat dan memproduksi carica Dieng. Sebagian besar para pengusaha carica Dieng dibuat dalam lingkup usaha rumahan (home industry) yang tergolong dalam usaha mikro, kecil dan menengah. Keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Kewirausahaan sangat relevan dengan kondisi Indonesia karena pada dasarnya pencapaian puncak pencapaian interpreneurship ini adalah mampu mengelola sumber daya alam Indonesia sehingga bisa menjadi peluang bisnis yang mampu menyerap tenaga kerja dan membantu memajukan perekonomian bangsa. Sehingga mengetahui seberapa besar intensi berwirausaha yang tumbuh disetiap para wirausahawan, pentingnya mempunyai orientasi kewirausahaan dalam berwirausaha akan meningkatkan kinerja usaha dengan motivasi sebagai variabel intervening.
Penelitian asosiatif (hubungan) merupakan penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti (Astina, ING, et al. 2016). Penelitian ini menjelaskan hubungan dan pengaruh yang menjadi antar hubungan bebas (independent variable) yaitu intensi kewirausahaan dan orientasi berwirausaha dengan variabel terikat (dependent variable) yaitu kinerja usaha melalui variabel intervening yaitu motivasi pengusaha claster carica di Wonosobo .Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sensus sampling dari 90 responden yang diambil seluruhnya pada populasi. Adapun metode pengumpulan data digunakan dengan menggunakan kuesioner, kemudian jawaban dari responden di skor dengan menggunakan skala linkert. Setelah dilakukan uji dengan statistik menggunakan analisis regresi linier berganda ( multiple linier regression ) diperoleh hasil persamaan Y = 28,478 - 0,1206 X1 + 0,170 X2 + e dan nilai t hitung untuk uji parsial sebesar 28,478 nilai konstanta , 1,206 (X1) intensi kewirausahaan dan 1,700 (X2) orientasi berwirausaha. Dan dengan nilai koefisien determinasi yang disesuaikan ( Adjusted R2 ) sebesar 0,12. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung digunakan softwere SmartPLS 3.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dan positif antara intensi berwirausaha dengan kinerja usaha. Pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dan positif antara orientasi kewirausahaan terhadap kinerja usaha. Pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa ada pengaruh Intensi berwirausaha yang signifikan dan positif terhadap variabel kinerja usaha dengan motivasi sebagai variabel intervening. Pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa ada pengaruh orientasi kewirausahaan yang signifikan dan positif terhadap variabel kinerja usaha dengan motivasi sebagai variabel intervening.
Kata Kunci: Kinerja usaha, intensi kewirausahaan, orientasi berwirausaha, motivasi, variabel intervening.