PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN DENGAN TEKNOLOGI BIOFUNGISIDA PLUS DI KABUPATEN KAMPAR

  • Fifi Puspita Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
  • Rachmad Saputra Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
  • Adiwirman Adiwirman Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
  • Muhammad Ali Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
  • Idwar Idwar Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
  • Armaini Armaini Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
  • Nurbaiti Nurbaiti Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
  • Sri Yoseva Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
  • Elza Zuhry Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Keywords:
biofungisida, konsorsium, padi, pemberdayaan masyarakat

Abstract

Kabupaten Kampar merupakan satu diantara beberapa sentra penanaman padi di Provinsi Riau. Kendala dalam melaksanakan budidaya tanaman padi yang masih ditemukan diantaranya adalah kurangnya pengetahuan petani tentang teknik budidaya dan  pengendalian penyakit pada tanaman padi. Tujuan kegiatan ini ialah untuk mendorong petani agar dapat membuat biofungisida berbahan aktif konsorsium Trichoderma virens dan Pseudomonad berflourescens dalam formulasi Biofungisida Plus untuk pencegahan dan pengendalian penyakit yang menyerang tanaman padi. Kegiatan pemberdayaan petani di Desa Sawah melalui penerapan teknologi pengendalian penyakit tanaman padi dengan biofungisida plus dilaksanakan dengan menerapkan Model Community Development. Pada metode ini secara langsung dilibatkan sebagai subyek dan obyek dalam pelaksanaan kegiatan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pemberdayaan masyarakat ini diantaranya ialah, masyarakat bersedia untuk menerapkan teknologi Biofungisida Plus di lahan sawahnya. Berdasarkan hasil kuisioner juga diketahui pemahaman dan wawasan petani bertambah setelah diperkenalkan dengan Teknologi Biofungisida Plus ini. Aplikasi Biofungisida Plus di lahan petani menunjukkan kondisi tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan teknik budidaya yang biasa digunakan oleh petani.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Pusat Statistik. 2015. Kampar dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kampar.

Baehaki, S.E. 2013. Budi daya tanam padi berjamaah suatu upaya meredam ledakan hama dan penyakit dalam rangka swasembada pangan berkelanjutan. Badan Litbang Pertanian. Hlm. 230.

Nuryanto, B., A. Priyatmojo, B. Hadisutrisno, dan B. H. Sunarminto. 2010. Hubungan antara athogen awal athogen dengan perkembangan penyakit hawar upih pada padi varietas Ciherang. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 16(2): 5561.

Pujianto. 2001. Pemanfaatan Jasad Mikro Jamur Mikoriza dan Bakteri dalam Sistem Pertanian Berkelanjutan di Indonesia. Disertasi: Institut Pertanian Bogor.

Puspita F dan T. Nugroho. 2015. Karakterisasi Molekuler Isolat Trichoderma spp Endofit dan Potensinya Sebagai Antifungi Terhadap Jamur Ganoderma boninense Pat. serta Pemacu Pertumbuhan Pada Bibit Kelapa Sawit. Laporan Hasil Penelitian, LPPM Universitas Riau.

Putro, N.S., L.Q. Aini, dan A.L. Abadi. 2014. Pengujian Konsorsium Mikroba Antagonis untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa pada Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.). Jurnal HPT 2(4): 44-53.

Saputra, R, T. Arwiyanto, A. Wibowo. 2015. Test Antagonistic Activity of Some Isolates Bacillus spp. Against Bacterial Wilt (Ralstonia solanacearum) in Some Tomato Varieties and their Identification. Pros of Indon Biodiv Model, vo. 1, no, 5, p. 1116-1122. DOI: http://dx.doi.org/10.13057/psnmbi/m010525.

Saputra, R, Y. Elfina, M. Ali, 2019, Kemampuan Penghambatan Formulasi Biofungisida Tepung Berbahan Aktif Trichoderma pseudokoningii Rifai Setelah Penyimpanan Terhadap Jamur Ganoderma boninense Pat. secara in vitro. Jurnal Budidaya Pertanian 15(2): 106-110. https://doi.org/10.30598/jbdp.2019.15.2.106 .

Semangun, H. 2008. Penyakit –penyakit tanaman pangan di Indonesia. 2nd Ed. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 475 p.

Weller, D.M, 1988, “Biological Control of Soilborne Plant Pathogens in the Rhizosphere with Bacteria”, Annual Review of Phytopathology, 26: 379-407.
Published
2020-05-30
How to Cite
PuspitaF., SaputraR., AdiwirmanA., AliM., IdwarI., ArmainiA., NurbaitiN., YosevaS. and ZuhryE. (2020) “PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN DENGAN TEKNOLOGI BIOFUNGISIDA PLUS DI KABUPATEN KAMPAR”, Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 7(2), pp. 149-157. doi: https://doi.org/10.32699/ppkm.v7i2.963.
Section
Articles

STATISTICS

Abstract viewed = 181 times
PDF downloaded = 126 times