PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUSTAQIM
Pondok Pesantren, Sampah, Organik, Non Organik
Abstract
Masalah utama yang dihadapi Pondok Pesantren Al Mustaqim adalah kesadaran tentang keberadaan dan dampak yang ditimbulkan akibat pengelolaan sampah yang tidak baik masih rendah dikarenakan masih minimnya pengetahuan dan wawasan tentang sampah dan cara-cara pengelolaannya. Potensi pondok pesantren dengan jumlah santri lebih dari 300 memungkinkan untuk membuat pengelolaan sampah mandiri dan berkelanjutan. Kegiatan pengabdian yang akan dilakukan di Ponpes Al-Mustaqim meliputi pelatihan dalam pengelolaan sampah untuk meningkatkan kesadaran santri dalam memilah dan memilih sampah sesuai dengan jenisnya organik dan non organik. Setelah pemilahan akan diadakan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah dilingkungan pondok pesantren. Sampah non organik berupa bungkus kopi, detergen dan sejenisnya juga dilakukan pengolahan menjadi produk kreatif yang mempunyai nilai ekonomis dan dapat digunakan dalam kegiatan keseharian.
Downloads
References
KBBI, 2019. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).[Online] Available at: http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 8 Januari 2019].
Gusti, A., Isyandi, B., Bahri, S., & Afandi, D. (2015). Faktor Determinan Intensi
Perilaku Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 9 (2), 65.
Miller G. 2004. Living in The Environment : Solid and Hazardous Waste (Vol 13, Ch.). Pasivic Grove, USA: Brookes/Cole Thomson.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.