MEMBACA SIMBOL-SIMBOL KOMUNIKASI DAN BUDAYA PADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA DENGAN ANALISA SEMIOTIKA ROLAND BARTHES

  • Sinung Utami Hasri Habsari Program Studi Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pandanaran Semarang
Keywords:
Semiotika, Simbol, Roland Barthes, Lawang Sewu

Abstract

Semiotika merupakan bagian dari suatu metodologi dalam ilmu pengetahuan sosial yang mencoba memaknai sebagai system hubungan yang memiliki unit dasar dengan ‘tanda’ (symbol).
Bidang terapan semiotika dipengaruhi oleh perilaku sosial, sudut pandang dan ideology masyarakat penerima tanda. Bangunan kuno colonial Belanda adalah suatu fenomena budaya yang sangat unik, salah satunya adalah Lawang Sewu. Bangunan ini merupakan salah satu landmark Kota Semarang dengan ciri khas jumlah pintu dan jendelanya yang banyak. Suatu bangunan hasil akulturasi budaya colonial dan budaya masyarakat asli Indonesia sejamannya yang menyimpan berbagai tanda-tanda kebudayaan dan banyak makna di dalamnya. Analisa Semiotika Roland Barthes digunakan sebagai alat untuk membaca symbol-simbol budaya yang tersimpan pada bangunan ini.
Hasil penganalisaan diketahui bahwa symbol-simbol arsitektural dalam bangunan Lawang Sewu sangat kontekstual dengan kawasan, aspek historis dan budaya masyarakat pada jamannya serta sangat merespond iklim tropis dari dulu hingga sekarang

Downloads

Download data is not yet available.

References

Eco, U. (1979). A theory of Semiotic. Indiana: Indiana University Press.
Handinoto. (2010). Arsitektur dan Kota-kota di Jawa pada masa Kolonial. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kompas.com. (2014, juli 22). Drome Jurnalism, memotret aorta pulau jawa
dari udara. Retrieved juli 2, 2015, from Travel: http://travel.kompas.com/read/2014/07/22/080700027/.drone.journalism.memotret.aorta.pulau.jawa.dari.udara
Kriyantoro, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Littlejohn, S. W. (2009). Teori Komunikasi Theories of Human Communication edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.
Pemerintah. (2007). Undang-Undang No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Jakarta: Pemerintah RI.
Pemerintah, R. (2010). Undang-Undang Republik Indonesia No.11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Pilang, Y. A. (2004). Semiotika Teks : Sebuah Pendekatan Analisis. Mediator 5 (2), 189-198.
Prianto, E., Wahyudi, E., & Kusumastuti, R. P. (2015). Ragam Metode Mengkrtik Terhadap Bangunan Kuno di Semarang. RIPTEK - Jurnal Pembangunan Kota Semarang Berbasis Penelitian Sains & Teknologi, 97-100.
Roesmanto, T., & Haryanto. (2013). Keberlanjutan Ruang Luar (koefisien Dasar Bangunan Tradisional) Rumah Vernacular Pesisir Pantai Utara. MODUL, 30-38.
Seputar-Semarang. (2013, - -). Lawang Sewu Semarang. Retrieved juli 12, 2015, from Seputar Semarang.com.
Sobur, A. (2009). Analisis Teks Media. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.
Tinarbuko, S. (2009). Semiotika Komunikasi Visual. Jogyakarta: Jalasutra.
Walikota, S. (1992). SK Walkota No.646/50/1992 tanggal 4 Pebruari Tahun 1992 tentang Konservasi Bangunan Kuno/Bersejarah di wilayah Semarang. Semarang: Walikota Semarang.
Published
2015-09-01
How to Cite
HabsariS. (2015) “MEMBACA SIMBOL-SIMBOL KOMUNIKASI DAN BUDAYA PADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA DENGAN ANALISA SEMIOTIKA ROLAND BARTHES”, Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 2(3), pp. 159-168. doi: https://doi.org/10.32699/ppkm.v2i3.361.
Section
Articles

STATISTICS

Abstract viewed = 349 times
PDF downloaded = 329 times