AUDIT ENERGI PADA RUMAH TINGGAL BER ARSITEKTUR KONVENSIONAL DAN MODERN

  • Eddy Prianto Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
  • Huda Muhammad Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
  • Paskalia Utari Putri Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Keywords:
Audit Energi, Arsitektur, Compact House, Konvensional, Modern

Abstract

Kebutuhan rumah semakin meningkat di tengah keterbatasan lahan. Dan kebutuhan energy selalu parallel dengan pertumbuhan penduduk yang menuntut suatu tempat yang nyaman untuk beraktivitas. Rumah yang berhasil menyediakan ruang principal untuk bermukim, merupakan salah satu syarat dari konsep compact house. Apakah rumah kecil selalu signifikan dengan tingkat kebutuhan energinya? Bagaimana mengukur untuk mengeefesienkan tingkat kebutuhan energy menurut ISO 50001?
Pengamatan lapangan dan kajian audit energy menurut ISO 50001 merupakan pilihan langkap dalam penelitian ini terhadap 5 sampel rumah ber arsitektur Konvensional dan Modern di kota Semarang.
Hasil yang didapat dalam penelitian ini : pertama, Yang membedakan aplikasi konsep Compact House pada rumah Konvensional dan modern terletak pada tingkatan/hirarki persyaratannya. Kedua, bahwa pilihan lokasi dan status pekerjaan penghuni rumah sangat berpengaruh pada tingkat besaran konsumsi energy listrik dalam rumah tinggal. Besaran rumah tidaklah selalu signifikan dengan besaran konsumsi energy listrik untuk rumah ber Arsitektur Konvensional maupun Modern, dan ketiga, aspek kebutuhan untuk mendinginkan ruangan masih merupakan alasan dominan dalam meningkatnya konsumsi daya listrik dalam kedua type rumah tinggal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Economist, T. (2009). Small Homes Very Little House in The Prairie. NY: The Economist.

ESDM. (2015). Audit Energi Iso 50001. Jakarta: ESDM.

Faunillan, F. &. (2015). Compact Living: Maximizing Your Limited House Space. Mendon: Mendon Cottage Books.

Femina. (2015). Femina Group. (2015, Desember 27). Home Interior: Compact House. Femina . Jakarta: Femina Group.

Jaya, B. (2015, September 15). Hunian Minmalis Modern Khas jepang. Info Preperti-Kompas, p. 9.

jutaku, K. (2008, maret 29). Tokyo Reporter Staff. Retrieved maret 3, 2016, from Kyosho jutaku: Living large in small spaces: Tokyo Reporter Staff. (2008, Maret 29). Kyosho jutaku: Living large in small spaces. Retrieved Maret 23, 2016, from Tokyo Reporter: http://www.tokyoreporter.com/2008/03/29/kyosho-jutaku-living-large-in-small-spaces/

Kamal, I. (2012). House Series: Compact House. Jakarta: Imaji Media Pustaka.

Karyono, T. H. (2010). Grteen Arsitekture-Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Life, T. T. (2015, - -). What Is The Tiny House Movement? Retrieved April 3, 2016, from The Tiny Life: www.thetinylife.com/what-is-the-tiny-house-movement/

Pascalia, & Prianto, E. (2016). Kajian Compact House pada rumah-rumah di Semarang. Semarang: JAFT Undip (laporan seminar-tidak dipublikasikan).

Prianto, E. (2007). Rumah Tropis Hemat Energi bentuk kep[erdulian Global Warming. Jurnal RIPTEK - Pemkot Semarang vol.1 no.1, I(1), 1-10.

Rowan, G. (2013). Compact Houses: 50 Creative Floor Plans for Well-Designed Small Homes. Nord Adams: Storey Publishing.

Satwiko, P. (2005). Arsitektur Sadar Energi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Published
2016-05-30
How to Cite
PriantoE., MuhammadH. and PutriP. (2016) “AUDIT ENERGI PADA RUMAH TINGGAL BER ARSITEKTUR KONVENSIONAL DAN MODERN”, Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 3(2), pp. 121-135. doi: https://doi.org/10.32699/ppkm.v3i2.346.
Section
Articles

STATISTICS

Abstract viewed = 199 times
PDF downloaded = 719 times