KONSEP PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN KABUPATEN KUDUS BERBASIS PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
permukiman kumuh, perkotaan, pembangunan berkelanjutan
Abstract
Banyaknya urban di perkotaan mengakibatkan tidak terpenuhinya sarana prasarana tertutama hunian yang selanjutnya berkembang menjadi permukiman kumuh perkotaan. Permukiman kumuh yang terdapat pada perkotaan Kabupaten Kudus sudah tidak layak untuk dihuni karena keadaan hunian, lingkungan dan fasilitas yang kurang memadahi atau tidak layak ditambah lagi tumpukan sampah dan barang bekas yang menggunung membuat lingkungan tidak sehat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitis yaitu observasi langsung pada objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi atau sebuah penyelesaian permukiman kumuh Desa Demaan menjadi sebuah permukiman yang layak huni, yang mana dapat dilakukan dengan menerapakan konsep pembangunan berkelanjutan yang dilihat dari segi sosial, ekonomi maupun lingkungan. Upaya upgrading permukiman yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan perekonomian, pembukaan akses jalan dan menyediakan sarana prasarana yang bermanfaat hinngga masa depan.
Downloads
References
Aminudin, N., Hasanah, K., Maseleno, A., & Satria, F. (2017). Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Sebagai Metode Penentuan Pemukiman Kumuh Di Wilayah Pringsewu. Technology Acceptance Model, 8, 136–145.
Beddu, S., & Yahya, M. (2015). Penataan permukiman kumuh perkotaan berbasis penataan bangunan dan lingkungan Studi Kasus : Kelurahan Gusung, Kec. Ujung Tanah Kota Makassar. Jurnal Planologi, 1–9.
Fadjarani, S. (2018). Penataan Permukiman Kumuh Berbasis Lingkungan. Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 15(1). https://doi.org/10.15294/jg.v15i1.11888
Interpretasi, M., & Penginderaan, C. (n.d.). MENEMUKENALI AGIHAN PERMUKIMAN KUMUH DI PERKOTAAN MELALUI INTERPRETASI CITRA PENGINDERAAN JAUH Erni Suharini Jurusan Geografi FIS UNNES. 77–85.
Kementerian PPN/Bappenas. (n.d.). Kebijakan Nasional Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan. 1–25.
Pigawati, R. N. B. (2015). Kajian Karakteristik Kawasan Pemukiman Kumuh Di Kampung Kota (Studi Kasus: Kampung Gandekan Semarang). Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 4(2), 267–281.
Pucangsawit, K., Rahayu, M. J., & Rutiana, D. (2007). STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KUMUH Kasus Pemukiman Bantaran Sungai Bengawan Solo, Kelurahan Pucangsawit, Surakarta. GEMA TEKNIK Majalah Ilmiah Teknik, 10(1), 89–96.
Rini, E. F., Putri, R. A., & Nugraheni, D. S. (2018). Tipologi Tutupan Vegetasi pada Pemanfaatan Lahan untuk Mendukung Pembangunan Kota Surakarta yang Berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Arsitektur Dan Lingkungan Binaan, 16(2), 258–266.
Rofiana, V. (2015). Dampak Pemukiman Kumuh terhadap Kelestarian Lingkungan Kota Malang (Studi Penelitian di Jalan Muharto Kel Jodipan Kec Blimbing, Kota Malang. The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA), 1(1), 40–57.
Widyastuty, A. A., & Ramadhan, M. E. (2019). Upaya Penataan Kawasan Permukiman Kumuh (Studi Kasus Kelurahan Morokrembangan Kota Surabaya). Seminar Nasional Pembangunan Wilayah Dan Kota Berkelanjutan, 1(1), 166–176. https://doi.org/10.25105/pwkb.v1i1.5273

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.