PERENCANAAN PONDOK PESANTREN AN NAHL WAL HIJR DI PURWAREJA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU
Pondok Pesantren, arsitektur hijau, Desain
Abstract
Zaman sekarang merupakan zaman revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 merupakan kegiatan yang lebih menekankan pada teknologi dan digitalisasi. Pada zaman ini, segala hal yang mencakup dengan produksi bisa lebih efektif. Selain itu, pengaruh teknologi di era globalisasi seperti sekarang sangat berdampak pada semua kalangan tidak terkecuali para santri. Globalisasi sangat berkaitan dengan digitalisasi. Pertukaran pandangan dunia, aspek-aspek budaya yang bisa dibilang tanpa sekat antar negara. Dalam kondisi seperti sekarang, peran akademisi sebagai generasi muda sangat diperlukan. Oleh karena itu, selain pendidikan agama Islam diperlukan juga ilmu tentang teknologi. Mengingat bahwa pondok pesantren adalah tempat untuk mengaji dan memperdalam ilmu agama. Di sisi lain, era globalisasi yang menuntut kita mengenal teknologi. Pondok pesantren adalah salah satu solusi untuk menyeimbangkan pengetahuan agama Islam dengan perkembangan zaman. Sedangkan konsep arsitektur hijau dijadikan sebagai solusi dalam meminimalkan penggunaan energi dan sumberdaya.
Downloads
References
Hermawan, H. (2018). Studi lapangan variabel iklim rumah vernakular pantai dan gunung dalam menciptakan kenyamanan termal adaptif. Jurnal Arsitektur ZONASI, 1(2), 96. https://doi.org/10.17509/jaz.v1i2.12467
Hermawan, H., Hadiyanto, H., Sunaryo, S., & Kholil, A. (2019). Analysis of thermal performance of wood and exposed stone-walled buildings in mountainous areas with building envelop variations. Journal of Applied Engineering Science, 17(3), 321–332. https://doi.org/10.5937/jaes17-20617
Hermawan, H., Prianto, E., & Setyowati, E. (2018a). Analisa Perbandingan Suhu Permukaan Dinding Rumah Vernakular Pantai Dan Gunung. Jurnal Arsitektur ARCADE, 2(3), 149. https://doi.org/10.31848/arcade.v2i3.77
Hermawan, H., Prianto, E., & Setyowati, E. (2018b). Studi Tipologi Rumah Vernakular Pantai Dan Gunung (Studi Kasus Di Kabupaten Demak Dan Kabupaten Wonosobo). Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 5(3), 259–266. https://doi.org/10.32699/ppkm.v5i3.473
Hermawan, H., & Švajlenka, J. (2021). The connection between architectural elements and adaptive thermal comfort of tropical vernacular houses in mountain and beach locations. Energies, 14(21). https://doi.org/10.3390/en14217427
Hermawan, H., & Švajlenka, J. (2022). Building Envelope and the Outdoor Microclimate Variable of Vernacular Houses: Analysis on the Environmental Elements in Tropical Coastal and Mountain Areas of Indonesia. Sustainability, 14(3), 1818. https://doi.org/10.3390/su14031818
Hermawan, Prianto, E., & Setyowati, E. (2020). The comfort temperature for exposed stone houses and wooden houses in mountainous areas. Journal of Applied Science and Engineering, 23(4), 571–582. https://doi.org/10.6180/jase.202012_23(4).0001
Hermawan, Prianto, E., Setyowati, E., & Sunaryo. (2019). The thermal condition and comfort temperature of traditional residential houses located in mountainous tropical areas: An adaptive field study approach. International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 9(6), 1833–1840. https://doi.org/10.18517/ijaseit.9.6.3560
Santoso, W. W., Hendriani, A. S., & Hermawan. (2021). Museum Geologi Wonosobo Dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik. Economic, Business and Engineering (JEBE), 2(2), 391–395.