PERENCANAAN GEDUNG KOMUNITAS WONOSOBO
Komunitas, ekologi, Wonosobo
Abstract
Komunitas adalah suatu kelompok sosial di suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa individu yang saling berinteraksi di lingkungan tertentu dan umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Perencanaan Gedung Komunitas akan membuat bertambahnya interaksi yang bisa menciptakan kreativitas. Pendekatan yang digunakan adalah arsitektur Ekologi (Eco-architecture) adalah pembangunan berwawasan lingkungan, dimana memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin. Arsitektur Ekologi menonjolkan arsitektur yang berkualitas tinggi meskipun kualitas di bidang arsitektur sulit di ukur dan di tentukan, tak ada garis batas yang jelas antara arsitektur yang bermutu tinggi dan arsitektur yang biasa saja. Dalam pandangan Eco-architecture gedung di anggap sebagai makhluk atau organik, berarti bahwa batasan bidang bagian dalam dan luar gedung tersebut, yaitu dinding, lantai dan atap dapat dimengerti sebagai kulit ketiga manusia (kulit manusia sendiridan pakaian sebagai kuliot pertama dan kedua). Dan harus melakukan fungsi pokok yaitu bernafas, menguap, menyerap,melindungi, menyekat, dan mengatur (udara, kelembapan,kepanasan, kebisingan, kecelakaan dan sebagainya).
Downloads
References
Arrizqi, A., & Hermawan, H. (2021). Kebencanaan ditinjau dari kajian teknik sipil dan arsitektur 1. 11(1), 17–22.
Arrizqi, A., Jamil, M., & Hermawan, H. (2021). Kearifan Lokal Rumah Kayu di Wonosobo (Kajian Termal dan Kebencanaan). Jurnal PPKM UNSIQ, 8(3), 220–226.
Dwisusanto, Y. B., & Hermawan. (2020). The role and meaning of fireplace in Karangtengah Hamlet settlement, Banjarnegara: A study of the spatial pattern of pawon and kinship. ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, 5(3), 479–488. https://doi.org/10.30822/arteks.v5i3.609
Hendriani, A. S., Hermawan, & Retyanto, B. (2017). Comparison analysis of wooden house thermal comfort in tropical coast and mountainous by using wall surface temperature difference. AIP Conference Proceedings, 1887. https://doi.org/10.1063/1.5003490
Hermawan, Prijotomo, J., & Dwisusanto, Y. B. (2020). The Geni tradition as the center of the shelter for Plateau Settlements. Ecology, Environment and Conservation, 26(1), 34–38.
Hermawan, H., & Prianto, E. (2018). Thermal evaluation for exposed stone house with quantitative and qualitative approach in mountainous area, Wonosobo, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 99(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/99/1/012017
Hermawan, H., Prianto, E., & Setyowati, E. (2019a). Indoor Temperature Prediction of the Houses With Exposed Stones in Tropical Mountain Regions During Four Periods of Different Seasons. International Journal of Civil Engineering and Technology (IJCIET), 10(5), 604–612. http://www.iaeme.com/IJCIET/index.asp604http://www.iaeme.com/ijmet/issues.asp?JType=IJCIET&VType=10&IType=5http://www.iaeme.com/IJCIET/issues.asp?JType=IJCIET&VType=10&IType=5http://www.iaeme.com/IJCIET/index.asp605
Hermawan, Prianto, E., & Setyowati, E. (2019b). The analysis of thermal sensation vote on the comfort of occupants of vernacular houses in mountainous areas of Wonosobo, Indonesia. International Journal of Advanced Science and Technology, 130, 33–48. https://doi.org/10.33832/ijast.2019.130.04
Hermawan, Prianto, E., & Setyowati, E. (2020). The comfort temperature for exposed stone houses and wooden houses in mountainous areas. Journal of Applied Science and Engineering, 23(4), 571–582. https://doi.org/10.6180/jase.202012_23(4).0001