PERENCANAAN AGROWISATA DI KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK

  • Dwiyana Candra Santosa Universitas Sains Al-Qur'an
Keywords:
Kabupaten Banjarnegara, Agrowisata, Arsitektur Organik

Abstract

Kabupaten Banjarnegara memiliki potensi pertanian dan peternakan yang cukup melimpah, akan tetapi potensi tersebut kurang dimanfaatkan oleh pemerintah daerah. Hal ini tentu menjadi permasalahan yang cukup serius mengingat generasi muda saat ini kurang banyak memahami tentang sector pertanian dan peternakan serta kurang minatnya generasi saat ini terhadap sector tersebut. Selain itu, belum tersedianya sektor pariwisata yang menggunakan konsep agrowsiata sebagai sarana Pendidikan di Kabupaten Banjarnegara menjadi salah satu hal yang cukup disayakngkan mengingat potensi yang tersedia. Dengan adanya sarana rekreasi bertemakan edukasi diharapkan dapat menjadi salah satu media belajar untuk generasi saat ini dan sebagai media bagi para petani dan peternak untuk membuka peluang usaha yang lebih menguntungkan. Konsep Arsitektur organic menjadi salah satu metode yang cocok diterapkan untuk agrowisata di Kabupaten Banjarnegara karena pemanfaatan bahan material yang bersumber dari alam sesuai dengan ketersediaan yang ada di Kabupaten Banjarnegara.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adler, David A. 1999. “Metric Handbook Planning and Design Data”. London, New York : Routledge.

Andin, P. 2015. “Arsitektur Organik”. Artikel. Melalui http://architectureandbeauty.blogspot.com/2015/11/aliran-arsitektur-organik.html

Anonim. 2011. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 188/MENKES/PB/I/2011 dan Nomor : 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.

_______. 2011. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 – 2031. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara.

_______. 2015. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2030. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara.

_______. SK Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Nomor : 204/KPTS/HK/050/4/1989 dan Nomor : KM.47/PW.DPW/MPPT/89 tentang Koordinasi Pembangunan Wisata Agro.
ArdiyantoN., & HermawanH. (2020, June 26). PENGEMBANGAN KAWASAN PUSAT JUAL BELI DENGAN PENDEKATAN KENYAMANAN TERMAL DI DESA MARON, WONOSOBO. Jurnal Ilmiah Arsitektur, 10(1), 1-5. Retrieved from https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/1399
Ching, Franchis D.K. 1996. “Arsitektur : Bentuk, Ruang & Susunannya”. Jakarta : Erlangga.

Departemen Pertanian. 2004. Tentang Wisata Agro, melalui https://database.pertanian.go.id pada tanggal 22 Februaru 2020.

Dewi, Kurniati. 2012. “Pengelolaan Lansekap Kawasan Agrowisata Mekarsari”. S1 Thesis. Departemen Arsitektur Lansekap. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Harris, Charles W. dan Nicholas T. Dines. 1988. ”Time Saver Standards for Landscape Architecture”. McGraw – Hill Publishing Company.

HermawanH., & ArifinM. (2011, June 1). ANALISA KONDISI FISIK KAMPUNG DAN ARAH PENGEMBANGAN KOTA (STUDI KASUS KAMPUNG BETENGSARI KABUPATEN WONOSOBO). Jurnal Ilmiah Arsitektur, 8(1), 9-12. Retrieved from https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/1633
HermawanH., & JalaludinJ. (2012, June 11). ANALISIS PERBANDINGAN PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN WONOSOBO. Jurnal Ilmiah Arsitektur, 9(1), 5-9. Retrieved from https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars/article/view/1643
HIMAARTRA. 2019. “Organic Architecture”. Artikel. Melalui http://himaartra.petra.ac.id/organic-architecture/

Juwandi, Cucu. 2013. “Evaluasi Pengembangan Kawasan Agrowisata (Studi Kasus : Kawasan Agroteknobisnis Sumedang)”. E-journal. UNIKOM. Melalui https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-cucujuwand-29155&newtheme=green
Khasanah, R. dan Hermawan. 2020.
Perancangan Wajah Pasar Tradisional Kempul Di Desa Gadingrejo Dengan Pendekatan Ekologi. journal of Economic, Business And Engineering (JEBE). Vol. 2, No. 1,

Neuferst, Ernst. 1996. “Data Arsitek Jilid I”. Jakarta : Erlangga.
Neuferst, Ernst. 1996. “Data Arsitek Jilid II”. Jakarta : Erlangga.
Nursijah, S. 2001. “Pengembangan Wisata Agro (Agrotourism).” Buletin Taman dan Lansekap Indonesia 2011
Rashika, Nur G. 2009. “Arsitektur Organik Kontemporer”. S1 Thesis. Departemen Arsitektur. Fakultas Teknik. Universitas Indonesia. Melalui http://www.beta.lecture.ub.ac.id/files/2014/06/MINGGU-14-ORGANIK-KONTEMPOERER.pdf

Salama, Ashraf M. 2015. “Spatial Design Education : New Directions for Pedagogy in Architecture and Beyond”. Farnham Taylor and Francis 2016.

Santoso, W.W., Hendriani, AS, Hermawan. 2021. Museum Geologi Wonosobo Dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik. journal of Economic, Business And Engineering (JEBE) Vol. 2, No. 2,

Studio Arsitur. 2020. “Pengertian Arsitektur Neo Vernakular, Ciri – Ciri, Prinsip dan Contohnya”. Artikel. Melalui https://www.arsitur.com/2017/11/pengertian-arsitektur-neo-vernakular.html

Sumarni, Handayani. 2015. “Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan Panti Wredha di Kota Yogyakarta”. S1 Thesis. UAJY. Melalui http://e-journal.uajy.ac.id/8453/

Wibowo, Rahmat, Ari. 2009. “Potensi dan Pengembangan Taman Wisata Mekarsari sebagai Agrowisata Unggulan di Jawa Barat. E-journal. Universitas Sebelas Maret. Melalui https://digilib.uns.ac.id

https://banjarnegarakab.bps.go.id
https://banjarnegarakab.go.id
https://baperlitbang.banjarnegarakab.go.id,
http://budparbanjarnegara.com/
https://mekarsari.com
Published
2021-10-31
Section
Articles

STATISTICS

Abstract viewed = 194 times
PDF downloaded = 303 times