PONDOK PESANTREN MODERN DENGAN KONSEP GREEN BUILDING DI PEKALONGAN

  • Muhammad Ridho Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Sains Al-Qur’an
Keywords:
pondok pesantren modern, green building, ramah lingkungan

Abstract

Pondok pesantren modern adalah perpaduan antara kurikulum pesantren dengan kurikulum pendidikan nasional, sehingga walaupun formatnya adalah sebuah pondok pesantren, santri juga memperoleh ilmu dan standar kelulusan sebagaimana pelajar di sekolah umum. Dari data mutu pendidikan pesantren di Indonesia. Saat ini masih berjumlah 29.000 (Kemenag, 2016). Dari jumlah itu pesantren yang memiliki kualitas yang terbaik terpusat di pulau jawa sedangkan pesantren-pesantren di Provinsi Jawa Tengah khususnya Kabupaten Pekalongan masih kurang. Kemudian, permasalahan pada umumnya bangunan di negara tropis seperti Indonesia paling banyak menggunakan energi untuk sistem tata udara sekitar 45-70 persen, sistem tata cahaya sekitar 10-20 persen, lift dan eskalator sekitar 2-7 persen serta alat-alat kantor dan elektronik sekitar 2-10 persen (esdm.go.id, 2014). Gedung yang boros energi bukan hanya mahal biaya operasionalnya namun juga menghasilkan emisi gas rumah kaca yang merusak lingkungan.

Dalam perancangan ini nantinya Pondok Pesantren Modern di Kabupaten Pekalongan akan menjadi sarana fasilitas pendidikan yang secara khusus mendidik dan mengajarkan akhlak serta budi pekerti yang dasarnya sesuai dengan syariat agama Islam dan selain itu nantinya bangunan ini akan menerapkan konsep green building, bangunan yang memperhatikan lingkungan dan alam sekitar demi masa depan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dwita Hadi Rahmi.( 2015) Arsitektur Hijau.
Hermawan et al. 2020. The analysis of thermal performance of vernacular building envelopes in tropical high lands using Ecotect. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 423 (1), 012004 2020
Hermawan et al. 2017. The comparison of vernacular residences’ thermal comfort in coastal with that in mountainous regions of tropical areas. AIP Conference Proceedings 1903 (1), 080001, 2017
Hermawan et al. 2019. Analysis Of Thermal Performance Of Wood And Exposed Stone-Walled Buildings In Mountainous Areas With Building Envelop Variations. Journal Of Applied Engineering Science (JAES) 17 (612), 321-332
Hermawan et al. 2018. Analisa Perbandingan Suhu Permukaan Dinding Rumah Vernakular Pantai Dan Gunung. Jurnal Arsitektur ARCADE 2 (3), 149-154
Hermawan et al. 2014. Prediksi Kenyamanan Termal dengan PMV di SMK 1 Wonosobo. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ 1 (1), 13-20
Hermawan et al. 2018. Studi Tipologi Rumah Vernakular Pantai Dan Gunung (Studi Kasus Di Kabupaten Demak Dan Kabupaten Wonosobo). Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ 5 (3), 259-266
Karyono,Tri H. (2000), Mendevinisikan Kembali Arsitektur Tropis di Indonesia, Majalah Desain
Karyono Tri H. (2008), Arsitektur: Peran Arsitek dalam Mengurangi Konsumsi Energi dan Perukanan Lingkungan Kota dan Permukiman, Seminar PT Wirataman, Tema: ‘Go Green’, Jakarta, 5 November. Arsitektur, Vol , April, pp.7-8
Lippsmeire,(1990),Bangunan Tropis, Erlangga,Jakarta.
Neuferest, Ernst.(1996), Data Arsitek I, Erlangga, Jakarta.
Neuferest, Ernst.(2000), Data Arsitek I, Erlangga, Jakarta.
Szokolay, Manual of Tropical Housing and Building.
http://wikipedia.com diakes pada tanggal 29 Oktober 2019
http://tby.jogjaprov.go.id diakes pada tanggal 29 Oktober 2019
http://eksotisjogja.com/taman-budaya-yogyakarta/amp/ diakes pada tanggal 29 Oktober 2019
https://informazone.com/pengertian-pesantren/ diakes pada tanggal 20 Januari 2019
Published
2020-10-05
Section
Articles

STATISTICS

Abstract viewed = 257 times
PDF downloaded = 429 times