SISTEM PEREKAYASA SUHU PADA SMART GREENHOUSE BERBASIS INTERNET OF THINGS UNTUK TANAMAN KENTANG
NodeMCU, greenhouse, potato, IoT, temperature engineering
Abstract
Di Ponorogo hanya ada satu kecamatan saja yang saat ini memproduksi kentang yaitu kecamatan Ngebel. Namun, jumlah produksi kentang sedikit, sehingga tidak mencukupi kebutuhan kentang untuk masyarakat Ponorogo. Maka dari itu harus mendatangkan kentang dari Madiun, Magetan, dan Trenggalek. Penelitian ini bertujuan mengembangkan alat untuk menumbuhkan bibit kentang pada daerah yang memiliki suhu di atas 20℃. Penelitian sebelumnya smart greenhouse sebagai media pembibitan kentang menggunakan Arduino uno memiliki kelemahan yaitu harus memiliki modul wi-fi terpisah dan tidak memiliki output data suhu di web. Penelitian ini menggunakan NodeMCU tanpa harus memasang modul wi-fi. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Black-Box Testing yang menunjukan bahwa semua alat berjalan dengan baik. Penelitian ini menghasilkan prototipe greenhouse sebagai alat alternatif untuk pembibitan tanaman kentang. Penelitian ini memiliki keunggulan dapat memonitoring jarak jauh menggunakan aplikasi thingspeak dihubungkan dengan web. Hasil uji coba yang dilakukan selama dua minggu diperoleh hasil bahwa suhu rata-rata yang dihasilkan oleh alat ini adalah di bawah 20℃ dan diatas 15℃ sehingga suhu ini merupakan suhu yang cocok untuk melakukan pembibitan kentang. Saran untuk pengembangan selanjutnya alat dapat merekayasa suhu untuk berbagai jenis tanaman lain dan ada pengaturan manual untuk suhu dan kelembabannya.
Downloads
References
[2] B. Samadi, Usaha tani kentang. Kanisius, 1997.
[3] D. Muriyatmoko and S. M. Phuspa, “ANALYSIS OF RAINY DAYS AND RAINFALL TO LANDSLIDE OCCURRENCE USING LOGISTIC REGRESSION IN PONOROGO EAST JAVA,” Geosfera Indones., vol. 3, no. 2, p. 79, Aug. 2018, doi: 10.19184/geosi.v3i2.8230.
[4] S. M. Phuspa and D. Muriyatmoko, “Measurement Accuracy Of Paimin Formula To Landslide Prediction In Ponorogo East Java,” in International Conference of Afro-Asian University Forum (AAUF) on The Role of Afro-Asian Universities in Building Civilization, 2018, pp. 1063–1082.
[5] D. Muriyatmoko, A. Musthafa, L. Effendi, T. Harmini, and A. J. Rozaqi, “Landslide Prone Maps Using Weighting Parameters in Pulung, Ponorogo East Java,” in Journal of Physics: Conference Series, 2019, vol. 1373, no. 1, p. 12032.
[6] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabuaten Ponorogo, Penyusunan Data Perencanaan Pembangunan Kabupaten Ponorogo. Ponorogo, 2015.
[7] H. Nurul, “Tinjauan hukum islam terhadap praktik jual beli kentang di pasar legi Songgolangit Ponorogo,” IAIN Ponorogo, 2018.
[8] E. Adriantantri and J. Dedy irawan, “IMPLEMENTASI IoT PADA REMOTE MONITORING DAN CONTROLLING GREEN HOUSE,” J. Mnemon., vol. 1, no. 1, pp. 56–60, Dec. 2019, doi: 10.36040/mnemonic.v1i1.22.
[9] A. H. Martin, H. Pranjoto, and R. S. Sitepu, “Sistem Monitoring Suhu Dan Kelembaban Lingkungan Berbasis Iot Dan Listrik Tenaga Surya,” Widya Tek., vol. 18, no. 2, pp. 71–76, Nov. 2019, doi: 10.33508/wt.v18i2.1918.
[10] S. Indriyanto, F. T. Syifa, and H. A. Permana, “Sistem Monitoring Suhu Air pada Kolam Benih Ikan Koi Berbasis Internet of Things,” TELKA - Telekomun. Elektron. Komputasi dan Kontrol, vol. 6, no. 1, pp. 10–19, May 2020, doi: 10.15575/telka.v6n1.10-19.
[11] A. Khumaidi, “Sistem Monitoring dan Kontrol Berbasis Internet of Things untuk Penghematan Listrik pada Food and Beverage,” J. Ilm. Merpati (Menara Penelit. Akad. Teknol. Informasi), p. 168, Oct. 2020, doi: 10.24843/JIM.2020.v08.i03.p02.
[12] K. Fatihin, J. Dedy Irawan, and R. Primaswara Prasetya, “RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PENGUKUR CUACA MENGGUNAKAN MINIMUM SYSTEM ARDUINO,” JATI (Jurnal Mhs. Tek. Inform., vol. 4, no. 1, pp. 303–310, Sep. 2020, doi: 10.36040/jati.v4i1.2355.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
An author who publishes in this Journal agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).