PENERAPAN METODE TILAWATI DI TPQ AL ITTIHAD MUNGGANG BAWAH MOJOTENGAH WONOSOBO UNTUK MENINGKATKAN BACA AL-QUR'AN TAHUN 2022
Kata Kunci : Penerapan Metode Tilawati, Meningkatkan Baca Al-Qur’an
Abstract
Penelitian ini tentunya bertujuan (1) Untuk mengetahui pembelajaran baca Al-Qur’an dengan Metode Tilawati di TPQ Al Ittihad Munggang Bawah Mojotengah Wonosobo (2) Untuk mengetahui upaya meningkatkan baca Al-Qur’an dengan Metode Tilawati di TPQ Al Ittihad Munggang Bawah Mojotengah Wonosobo (3) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan Metode Tilawati di TPQ Al Ittihad Munggang Bawah Mojotengah Wonosobo.
Penelitian ini tentunya menggunakan jenis penelitian lapangan dengan metode kualitatif deskriptif dimana dalam mendapatkan data yang mendalam, peneliti melakukan pengambilan samperl sumber data dilakukan secara purposive. Dimana santri yang diambil datanya berjumlah 10 santri dimana mereka dalam pembelajaran baca Al-Qur’an dengan Metode Tilawati dengan pendekatan klasikal dan baca simak individual dengan menggunakan lagu atau nada rost sehingga membaca Al-Qur’an bisa secara tartil.
Adapun hasil penelitian menjelaskan :(1) Metode Tilawati menekankan cara berhenti dan memulai membaca Al-Qur’an dengan baik secara harokat dan kesempurnaan ayatnya dengan benar dengan menekankan makhorijul huruf, sifaul huruf, hukum tajwid, panjang pendeknya dalam melafadzkan ucapan dalam tiap Al-Qur’an dimana menata kelas diatur dengan mebentuk denah duduk melingkar seperti huruf “U” dimana Usatadz atau Ustadzah didepan tengan. (2) Penelitian berhasil mengambil sampel dari 10 santri dari jumalah keseluruhan 40 santri dari 4 kelas dan masing-masing kelas terdapat 10 santri. Teknik sampling purposive dengan mengambil 1 kelas yang dianggap paling mengetahui dan dianggap paling unggul serta memiliki kemampuan baca Al-Qur’an yang baik dengan menggunakan Metode Tilawati dengan rata-rata sudah lulus dalam bidang dan standar penilaian dengan standar kelulusan nilai minimal 70. (3) Dalam baca Al-Qur’an Metode Tilawati terdapat faktor pendukung dimana Ustadz atau Ustadzah sudah bersyahadah Metode Tilawati, adanya minat dan bakat dari santri serta dorongan dari pihak lain dengan fasilitas memadai. Dan faktor penghambatnya antara lain yaitu ada beberapa santri yang sudah haid sehingga kemampuan santri berbeda ditambah kurangnya waktu pelaksanaan dalam baca Al-Qur’an.
Downloads
References
Penelitian ini tentunya menggunakan jenis penelitian lapangan dengan metode kualitatif deskriptif dimana dalam mendapatkan data yang mendalam, peneliti melakukan pengambilan samperl sumber data dilakukan secara purposive. Dimana santri yang diambil datanya berjumlah 10 santri dimana mereka dalam pembelajaran baca Al-Qur’an dengan Metode Tilawati dengan pendekatan klasikal dan baca simak individual dengan menggunakan lagu atau nada rost sehingga membaca Al-Qur’an bisa secara tartil.
Adapun hasil penelitian menjelaskan :(1) Metode Tilawati menekankan cara berhenti dan memulai membaca Al-Qur’an dengan baik secara harokat dan kesempurnaan ayatnya dengan benar dengan menekankan makhorijul huruf, sifaul huruf, hukum tajwid, panjang pendeknya dalam melafadzkan ucapan dalam tiap Al-Qur’an dimana menata kelas diatur dengan mebentuk denah duduk melingkar seperti huruf “U” dimana Usatadz atau Ustadzah didepan tengan. (2) Penelitian berhasil mengambil sampel dari 10 santri dari jumalah keseluruhan 40 santri dari 4 kelas dan masing-masing kelas terdapat 10 santri. Teknik sampling purposive dengan mengambil 1 kelas yang dianggap paling mengetahui dan dianggap paling unggul serta memiliki kemampuan baca Al-Qur’an yang baik dengan menggunakan Metode Tilawati dengan rata-rata sudah lulus dalam bidang dan standar penilaian dengan standar kelulusan nilai minimal 70. (3) Dalam baca Al-Qur’an Metode Tilawati terdapat faktor pendukung dimana Ustadz atau Ustadzah sudah bersyahadah Metode Tilawati, adanya minat dan bakat dari santri serta dorongan dari pihak lain dengan fasilitas memadai. Dan faktor penghambatnya antara lain yaitu ada beberapa santri yang sudah haid sehingga kemampuan santri berbeda ditambah kurangnya waktu pelaksanaan dalam baca Al-Qur’an.