ANALISIS KERUSAKAN JALAN PADA RUAS JALAN PUNGGELAN ANTARA DESA SIDARATA SAMPAI DENGAN DESA BADAKARYA KABUPATEN BANJARNEGARA
kerusakan jalan, metode PCI, perbaikan jalan
Abstract
Jalan raya Punggelan Kabupaten Banjarnegara dengan panjang ± 9,7 km merupakan ruas jalan yang menghubungkan kecamatan Wanadadi dengan kecamatan Punggelan. Kondisi perkerasan pada ruas jalan tersebut banyak terdapat kerusakan baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat pada beberapa bagian ruas jalan, seperti amblas, lubang, butiran lepas, jalan dan bahu turun, retak pinggir dan sebagainya. Kerusakan ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa jenis-jenis kerusakan dan penyebab kerusakannya, sehingga dapat menentukan jenis perbaikan yang sesuai dan hasilnya lebih optimal.
Penelitian ini dilakukan dengan survei langsung dilapangan dengan mengamati dan menganalisis jenis-jenis kerusakan yang ada serta mengukur tingkat kerusakannya sesuai dengan petunjuk dalam penggunggan metode PCI (Pavement Condition Index).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerusakan jalan dengan menggunakan metode PCI memiliki nilai 45,67 yang berarti memiliki tingkat kerusakan sedang (fair), dengan Jenis kerusakan yang terjadi pada ruas jalan terebut terdiri dari kerusakan Retak kulit Buaya (Alligator Cracking) 37,61 %, ambles (Depression) sebesar 22,59 %, kerusakan retak reflektif sambungan (Joint Reflection Cracking) sebesar 10,96%, lubang (Potholes) sebesar 10,90 %, agregat licin (Polished Agregate) 10,46%, Kegemukan (bleeding or flushing) 2,06%, tambalan dan tambalan galian utilitas (Pacthing and utility cut patching) sebesar 2,14%, benjol dan turun ( bump and sags) sebesar 1,82%, kerusakan pelapukan dan butiran lepas (Weathering and Raveling) sebesar 0,63 %, Kerusakan retak pinggir (Edge Cracking) sebesar 0,57 %, dan yang paling kecil adalah kerusakan retak blok (block cracking) sebesar 0,41%. Jenis pemeliharaan yang sesuai adalah program keping penutup (chip seal) adalah perawatan aspal yang disemprotkan pada lapis pengikat aspal, emulsi atau cutback yang diikuti oleh penyebaran agregate diatasnya.
Untuk mempertahankan kinerja perkerasan, diperlukan beberapa tindakan perbaikan kerusakan, baik berupa pemeliharaan rutin setiap tahun maupun pemeliharaan berkala setiap 2 atau 3 tahun sekali.
Downloads
References
Suryadharma, Hendra. Susanto, Benidiktus. 1999. “Rekayasa Jalan Raya”, University Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Wignall, Arthut, Peter, Kendrich, Ancill, R., Copsom, M., 2003. “Proyek Jalan, Teori dan Praktek”, Erlangga, Jakarta.
Utomo, Suryo Hapsoro Tri. Mei 2001. “Kajian Kondisi Perkerasan Jalan Arteri di Kabupaten Sleman dengan Menggunakan Cara Pavement Condition” Index.pdf
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995, Manual Pemeliharaan Rutin Untuk Jalan Nasional dan Jalan Propinsi. No. 001/T/Bt/1995, Metode Survey, Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995, Manual Pemeliharaan Rutin Untuk Jalan Nasional dan Jalan Propinsi. No. 002/T/Bt/1995,- 11 Metode Perbaikan Standar, Departemen Pekerjaan Umum,Direktorat Jenderal Bina Marga.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995, Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Kabupaten, Petujuk Teknis No.024/T/Bt/1995, Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga. Sugiyono, Dr, 2002, Statistika untuk Penelitian, CV. Alfabeta, Bandung.
Suhud, R., 1993, Beton Mutu Tinggi, Jurnal Litbang Vol IX No. 7 – 8 Juli –Agustus 1993, Jakarta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.