Keunikan Makna Pada Lafaẓ Al-Burûj Kajian Perbandingan Tafsir Al-Kasyâf dan Al-Azhar
Keunikan makna, al-burûj, tafsir al-Kasyâf, tafsir al-Azhar
Abstract
Al-Qur`an merupakan kitab suci berupa bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf yang terpelihara. Di dalamnya terdapat surat-surat yang tiap ayat-ayatnya terdiri dari lafaẓ-lafaẓ yang memiliki makna yang dalam, luas, dan juga indah. Dari segi bahasanya yang indah, banyak para mūfāṡṡiṙ yang mengulik pemaknaannya dengan sentuhan bahasa yang indah dan unik pula. Penulisan ini bertujuan untuk dapat mengetahui keunikan makna yang terkandung dalam lafadz āl-būrūj di Q.S Āl-Būrūj. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dan memperoleh data dari studi pustaka yang bersumber dari literasi kitab, jurnal dan lainnya. Sumber data pokok yang digunakan adalah menggunakan kitab tafsir Āl-Kāṡyāf karya al-Zamakhsyāri dan kitab tafsir Āl-Āżḣāṙ karya Buya Hamka. Hasil penelitian menyebutkan bahwa lafaẓ āl-būrūj memiliki keunikan makna dari segi penafsirannya yang luas dan juga indah. Dalam kitab tafsir Āl-Kāṡyāf dijelaskan bahwa āl-būrūj adalah dua belas rasi bintang. Dan dalam kitab tafisr Āl-Āżḣāṙ disebutkan bahwa āl-būrūj dianggap sebagai perhentian tempat singgah, atau disebut mānāẓil. Āl-būrūj, yaitu rasi bintang, gugusan bintang, tempat persinggahan bulan, dan juga kedua belas rasi bintang (yang juga kita kenal dengan sebutan zodiak) yang kesemuanya dapat dijadikan sebagai penunjuk banyak hal bagi umat manusia. Sebagai penunjuk arah mata angin yang berfungsi mempermudah pekerjaan, berfungsi untuk memudahkan urusan agama, bahkan hingga dijadikan hal-hal berbau mitologis. Dalam kajian mūqāṙān makna āl-būrūj dalam tafsir Āl-Kāṡyāf menggambarkan pemaknaan āl-būrūj sesuai dengan apa yang dirā`yūkan oleh mūfāṡṡiṙ. Sedang dalam tafsir Āl-Āżḣāṙ mengandung makna ke-ijtimā`iān. Yaitu dengan adanya penjelasan bahwa “būrūj” atau rasi bintang adalah rasi bintang yang juga menjadi tempat persinggahan bulan pada setiap tahunnya.
Downloads
References
Al-Din ibn ‘Abdullah Yaqut al-Hamawi, Shihab. Mu’jam al-Buldan Jilid 3. Beirut : Dar al-Sadir
Bimantoro, Lucky. 2011. Visualisasi Rasi Bintang Berbasis Multimedia (Studi Kasus Planetarium Jakarta). Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Endarto, Danang. 2014. Kosmografi. Yogyakarta: Ombak
Firman. 2020. Keunikan Al-Qur’an dan Tuntunannya. Kemendikbud
Hamka. 1982. Tafsir Al-Azhar Juz XXX. Jakarta : Pustaka Panjimas
Hans-Heinrich, Voigt. 1974. Outline of astronomy volume I. Leyden : Noordhoof International Publishing
Hasan al-Arid, Ali. 1992. Sejarah dan Metodologi Tafsir. Jakarta : Rajawali Pers
Mahmud Al-Mishri, Syaikh. 2014. Asbabun Nuzul. Solo : Zamzam
Mahmud Alusi, Sayid. 1415 H. Ruh al-Ma’ani fi Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim, Beirut : Dar al-Kutub al-‘ilmiyah
Muhammad Husain Thabathabai, Penerjemah Persia Sayid Muhammad Baqir Musawi
Hamdani, Sayid. 1372. al-Mizan fi Tafsir al-Qur’an. Dartar Intisyirat-e Islami, Qum
Pasaribu, Syahrin. 2020. Metode Muqaran dalam Al-Qur’an. Wahana Inovasi, Volume 9 No.1, Januari- Juni.
Sanaky, Hujair A.H. 2008. Metode Tafsir (Perkembangan Metode Tafsir Mengikuti Warna atau Corak Mufasirin), Jurnal Al-Mawarid Edisi XVIII
Roziqin, Badiatul. 2009. 101 Jejak Tokoh Islam Indonesia. Yogyakarta: e-Nusantara
Salim, Abd. Muin. Metodologi Ilmu Tafsir
Shihab, Quraish. 2002. Tafsir al-Misbah; Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, vol. 15. Jakarta: Lentera Hati
Shihab, Quraish. 2013. Sejarah dan ‘Ulum Al-Qur`an. cet.5. Jakarta: Pustaka Firdaus
Syafril. 2018. Asbabun Nuzul : Kajian Historis Turunnya Ayat Al-Qur’an, Jurnal Syahadah Vol. VI, No.2
Thayyarah, Nadhiyah. 2013. Buku Pintas Sains dalam Al-Qur’an. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta
Wijaya, Idmar. Tafsir Muqarran, Jurnal.um-palembang.ac.id