Relasi Agama dan Negara Dalam Pandangan Ibnu Khaldun
relasi agama-negara, kekuasaan, Ibnu Khaldun
Abstract
Relasi agama dan negara adalah sebuah hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan, karena permasalahan ini tidak selesai dibahas oleh sarjana Islam klasik saja. Bahkan sarjana Islam kontemporer terus berlanjut membahasnya. Sarjana Islam, Ibnu Khaldun memberikan pendapatnya bahwa kekuasan atau negara merupakan watak alami sebuah peradaban. Sebuah kekuasaan harus ada dalam sebuah peradaban baik dalam kondisi ada atau tidaknya sebuah agama. Ibnu khaldun juga menyatakan bahwa kehadiran agama dalam kekuasaan akan memberikan dorangan moral yang baik, pemersatu dan legitimasi politik. Dalam hal ini, pemikiran Ibnu Khaldun tentang relasi agama dan negara dapat dikategorikan kedalam Paradigma Simbiotik.
Downloads
By submitting a manuscript, the authors understand that if accepted for publication, the authors hold and retain their article’s copyright. The copyright is without any restriction.
As the publisher of Resolusi: Jurnal Sosial Politik, the Department of Political Science - Universitas Sains Al-Qur'an attempts its best to facilitate everyone who wish to publish their article by ensuring that every article meets academic rules and ethics.