KESINAMBUNGAN BENTUK ARSITEKTUR HINDU PADA GAPURA PADUREKSAN DI MASJID KUNO KUDUS
Kesinambungan, bentuk dan ornamen Hindu, Gapura Padureksan
Abstract
Masjid Menara Kudus adalah salah satu peninggalan masjid kuno yang berada di Kota Kudus. Selain bentuk menara yang mirip dengan candi, keunikan Masjid Menara Kudus lainnya adalah terdapatnya pintu masuk dibagian serambi dan ruang utama yang bentuknya diduga menyerupai bangunan candi dalam arsitektur Hindu. Temuan yang sangat menarik adalah bentuk gapura Padureksan (lawang kembar) di Masjid Menara Kudus ternyata di temukan juga di Masjid yang lebih tua yaitu masjid Wali Hadiwarno yang dibangun tahun 1458 M dan masjid Langgar Dalem yang juga dibangun tahun 1458 M. Penggunaan konsep pintu seperti padurekso tidak hanya di temukan di Kudus tetapi ditemukan di Masjid Agung Sang Ciptarasa Cirebon dan Masjid Agung Kota Gedhe Yogyakarta.
Maka tujuan dari penelitian ini adalah; 1) Mengidentifikasi kontinuitas bentuk arsitektur Hindu pada gapura Padureksan di masjid kuno di Kudus.2) Mengidentifikasi kontinuitas ornamen arsitektur Hindu pada gapura Padureksan di masjid kuno di Kudus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan cara observasi, perekaman data, dan menggali dari sumber primer historiografi. Hasil penelitian menemukan bahwa kontinuitas bentuk dan ornamen Hindu pintu gapura Padureksa memang terispirasi dari bentuk gapura pada Arsitektur Hindu, kesinambungannya terlihat jelas pada gapura Bajang Ratu, Masjid Wali Hadiwarno, Masjid Langgar Dalem, dan Masjid Menara Kudus. Jenis ornamen yang selalu digunakan pada gapura padureksa adalah ornamen suluran dan slempitan.
Downloads
References
Hermanto, Heri. 2023, Konsep Islam Yang Mendasari Bentuk Menara Kudus dan Ornamen di Masjid Al Aqsha, Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 10 No. 1, 1 - 7 ISSN (print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763
Hermanto, Heri, Masfufah, U. 2023, Bentuk dan Makna Ornamen lawang Kembar Masjid Menara Kudus, Jurnal Ilmiah Arsitektur, Vol. 13 No. 1, 117 – 125, ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763
Jordaan, Roy (ed.). 2009, Memuji Prambanan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Nizam, A. Nugraha W, Gustami,SP, 2018. Eksistensi Ragam Hias Sulur Gelung Teratai Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Journal of urban of society’s arts Volume 5 Nomor 1, April 2018: 37-48.
Nurini, N. (2011). Kajian Pelestarian Kampung Kauman Kudus sebagai Kawasan Bersejarah Penyebaran Agama Islam. Teknik, 32(1), 9–17. https://doi.org/10.14710/Teknik. V32I1.1685.
Pratiwi, Prihani, 2016. Makna Visual Relief Cerita Sri Tanjung Canda Panatara.Surakarta; Skripsi Sarjana Program Studi Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan desain, Institut Seni Indonesia.
Rosyid,M, 2019. Menara Masjid Al Aqsha Kudus; Antara Situs Hindu atau Islam, Purwawidya,
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi, vo.8(1),juni 2019,pp 15-27, Jakarta
Supatmo. (2014). Keunikan Ornamen Bermotif Figuratif pada Kompleks Bangunan Masjid Menara Kudus. Imajinasi : Jurnal Seni, 7(1), 63–80.
Suwarno, 1987. Tinjauan selintas berbagai jenis Gapura Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Cakrawala Pendidikan no 2 Volume VI, Yogyakarta.
Syarif,Khilman, 2019. Analisis Penggunaan Jam Bencet Untuk Menentukan Awal Waktu Sholat Zuhur (Studi Kasus Masjid Baitul Aziz Desa Hadiwarno Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus) , skripsi, UIN Walisongo, Semarang.
Ulya, Rahmatinal, (2022). Manajemen Masjid Jami’ At-Taqwa dalam Upaya Menuju Destinasi Wisata Religi di Desa Loram Kulon Kudus. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Yufariani, Alfia, 2015. Tipologi Arsitektur Masjid Bercorak Jawa-Hindu di Kota Kudus, thesis, Universitas Diponegoro, Semarang.