Studi Efisiensi Pemberian Air Irigasi di DI Kabuyutan, Bendung Nambo, Desa Banjarharjo, Kec. Banjarharjo, Kabupaten Brebes
Abstract
Daerah Irigasi Kabuyutan memanfaatkan air sungai dari Waduk Malahayu untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi. Sungai Kabuyutan merupakan sungai yang dimanfaatkan airnya untuk mengairi areal pertanian di Daerah Irigasi Kabuyutan, dengan luas total 3.876 ha.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi ketersediaan air Bendung Nambo untuk memenuhi kebutuhan air irigasi Daerah Irigasi Kabuyutan, menganalisis kebutuhan air irigasi Daerah Kabuyutan dan menganalisis pemanfaatan air Bendung Nambo untuk memenuhi kebutuhan air irigasi Daerah Irigasi Kabuyutan.
Hasil analisis menunujukan bahwa kebutuhan air untuk tanaman padi pada Daerah Irigasi Kabuyutan pada Musim Tanam Pertama (MT I) adalah 1,87 lt/dt/ha untuk pengolahan lahan, serta 0,91 lt/dt/ha untuk masa pertumbuhan. Dan pada Musim Tanam Kedua (MT II) yaitu sebesar 1,41 lt/dt/ha untuk pengolahan lahan serta 1.22 lt/dt/ha untuk masa pertumbuhan.
Ketersediaan air pada Bendung Nambo tidak cukup baik untuk mengairi areal persawahan pada Daerah Irigasi Kabuyutan pada Musim Tanam I namun mencukupi untuk Musim Tanam Ke 2. Pola tanam yang diterapkan pada MT III adalah palawija sehingga pembagian air yang dilakukan adalah sistem rotasi (gilir air) dengan tujuan untuk mengefisienkan kebutuhan yang ada agar proses pada musim tanam ini lebih efektif sesuai dengan ketersediaan air yang ada.
Downloads
References
2. Buku Data “Daerah Irigasi Kabuyutan”. Dinas Pengairan Provinsi Tingkat I, Jawa Tengah. 1982
3. Debit “Debit Andalan Bendung Nambo”. BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Brebes. 2010-2019.
4. Direktorat Jenderal Pengairan “Kriteria Perencanaan Irigasi 01 (KP-01)”. Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. 1986
5. Direktur Perguruan Tinggi Swasta, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan “Irigasi dan Bangunan Air”. PT. Gunadarma, Jakarta. 1997
6. https://bpusdataru-pc.jatengprov.go.id/hidrologi/ ditinjau pada 11 Maret 2020 pukul 13.00 WIB
7. Kodoatie, Robert J., Sjarief, Roestam, 2008, “Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu”
8. Kunaifi, A. A. 2010. Pola Penyediaan Air DI. Tibunangka dengan Sumur Renteng pada Sistem Suplesi Renggung. Universitas Brawijaya Malang.
9. Klimatologi, “Iklim dan Curah Hujan”. BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Semarang. 2010-2019.
10. Mamok Suprapto “Irigasi I” Surakarta, 2000.
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Eksploitasi dan Pmeliharaan Jaringan Irigasi.
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Kriteria Dan Penetapan Status Daerah Irigasi.
13. Saleh Nurdin, “Drainase Perkotaan” Cirebon, 2018.
14. Soenarto, R. “Pengairan”. PT. Soeroengan, Jakarta. 1959
15. Suyono Sosrodarsono, 1983, “Hidrologi Untuk Pengairan” PT. Pradya Paramita, Jakarta. 1983.
16. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
17. UPTD Pemali Malahayu, “Rencana Tata Tanam Global (RTTG)”, 2019
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.