ANALISA KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN KOTA RUTE WONOSOBO – MOJOTENGAH
Kinerja Angkutan Umum, Karakteristik Penumpang
Abstract
Transportasi yang merupakan peranan penting bagi suatu wilayah guna untuk memperlancar arus manusia, barang, maupun informasi. Untuk itu angkutan umum yang berada di Kota harus memiliki pelayanan dan kinerja yang baik, sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Angkutan Umum rute Wonosobo-Mojotengah dengan 26 kendaraan yang beroperasi dan menempuh jarak 5 km merupakan angkutan umum yang padat pada jam tertentu karena di wilayah tersebut terdapat Universitas. Sehingga yang menjadi pusat kegiatan pendidikan tinggi, serta mayoritas terdapat pondok pesantren.
Untuk mengetahui tingkat kinerja angkutan, tingkat kebutuhan angkutan dan karakteristik penumpang rute Wonosobo-Mojotengah dan perlu di lakukan penelitian dengan menganalisa data. Data yang dibutuhkan yaitu data sekunder dan primer, meliputi jumlah angkutan beroperasi dan penghasilan sopir angkutan, data tersebut diperoleh dengan mencari informasi kepada institusi terkait (Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informastika Kab. Wonosobo). Untuk memperoleh data primer, dengan mengamati perhitungan langsung di lapangan berupa mencatat waktu keberangkatan angkutan dan sampai tujuan, jumlah penumpang,jarak tempuh dan waktu menunggu. Metode yang digunakan untuk menganalis angkutan Kota Wonosobo-Mojotemgah yaitu Metode World Bank dan Dinas Perhubungan Darat. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik penumpang di lakukan penyebaran kuesioner yang meliputi karakteristik usia, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, asal perjalanan penghasilan dan kelayakan kinerja angkutan umum menurut tarif, waktu tunggu dan kelayakan angkutan.
Setelah dilakukan pengumpulan data dan menganalisa dengan menggunakan Metode World Bank dan Dirjen Dinas Perhubungan Darat, kondisi sekarang untuk angkutan rute Wonosobo-Mojotengah penilai kinerja pelayanan angkutan diperoleh 75% dan dapat dikatakan baik walaupun ada beberapa Parameter yang tidak memenuhi syarat yaitu load factor dan utilitas. Load factor dapat dioptimalkan yang sebelumnya 64,30% menjadi 75.00 % dengan jumlah perjalanan 61 perjalanan, 9 angkutan dan penumpang per perjalanan 9 orang. Hasil dari analisa kinerja pelayanan standar Dinas Perhubungan diperoleh nilai 20, dengan bobot nilai tersebut dapat dikatakan baik. Dari hasil analisa di atas dapat diprediksi kendaraan yang beroperasi 5 tahun ke depan dengan load factor 87,75% dengan kendaraan 13 angkutan dan 15 tahun ke depan dengan load factor 120,12% dengan kendaraan 18 angkutan. Persentase kenaikannya adalah 3,19%
Jadi analisa kinerja operasional angkutan umum rute Wonosobo-Mojotengah yang di analisa dengan standar World Bank dan Dinas Perhubungan Darat dapat dikatakan baik
Downloads
References
Dr-Ing. Ir. Ahmad Munawar, M.Sc (2005), Dasar-dasar teknik Transportasi, Penerbit Beta Offset Yogyakarta.
Departemen Perhubungan RI, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, (2002)
Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika, 2017, Data Sarana dan Prasana, Kab. Wonosobo,
Morlok E. K, 1978, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga Jakarta.
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 68, 1993, Penyelenggara Angkutan
Dinas Perhubungan, 2002, pedoman Teknis Penyelenggara Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan dalam Trayek tetap dan teratur
Proccending of the Eastern Asia Society For Transprtasi Studies, Penilaian Kinerja Angkutan Umum
Suyadi Prawirosentono, 1999, Kinerja Angkutan Umum
Peraturan Pemerintahan Nomor 41 (1993), Angkutan Jalan
www.google.com, Standar Pelayanan Angkutan Umum.
https://wonosobokab.bps.go.id/, Pertumbuhan Penduduk
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.