Analisis keterlambatan waktu pelaksanaan proyek pembangunan gedung kantor wilayah direktorat jenderal bea dan cukai sumatera bagian timur
Abstract
Pada tahap perencanaan suatu proyek, sangat penting untuk menyusun
jadwal kegiatan yang berfungsi sebagai acuan bagi pelaksana saat menjalankan
aktivitas di lapangan. Hal ini menunjukkan bahwa penjadwalan memiliki dampak
besar terhadap pelaksanaan sebuah proyek. Jadwal proyek yang disusun dengan
baik dapat memastikan bahwa proyek berlangsung dengan cara yang efektif dan
efisien, tetapi seringkali situasi di lapangan berbeda dengan yang telah
direncanakan. Dalam konteks ini, dapat diamati pada pelaksanaan Pembangunan
Gedung Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Bagian
Timur.
Untuk mencapai tujuan ini, penting untuk memperhatikan kualitas
bangunan, biaya yang dikeluarkan, serta waktu pelaksanaan. Dalam upaya
mencapai hasil yang optimal, selalu dilakukan pengawasan terhadap mutu (quality
control), waktu (time control), dan penggunaan biaya (cost control).
Metode yang dipakai untuk mengetahui penyebab keterlambatan adalah
fault tree analysis (FTA) dan method obtain cut set (MOCUS). Fault tree analysis
merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis kegagalan dalam suatu
sistem, dan FTA dapat dievaluasi secara kuantitatif dengan teori MOCUS. Menurut
Antill (1989), ada beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek, yaitu
faktor-faktor yang bersumber dari kontraktor, pemilik, serta faktor lain di luar
pemilik dan kontraktor.
setelah dilakukannya analisis pada pekerjaan struktur mengalami
keterlambatan hingga 209 hari setelah di percepatan waktu menggunakan metode
crashing sebanyak 16 hari hingga menjadi 192 hari lebih awal dan pertambahan
100% tenaga kerja terhadap realisasi. Dengan biaya awal Rp. 9.233.138.701,66
menjadi Rp. 9.233.138.701,66.
Manajemen keuangan yang baik sangat penting untuk keberlangsungan
proyek. Selain itu, penting juga untuk memiliki rencana keuangan jangka panjang,
mengelola utang dengan bijak, dan jika memungkinkan, mencari sumber pendanaan
tambahan
Downloads
References
Jam Lembur Empat Jam (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartement Yudhistira
Tower).
Akhtar, I., & Kirmani, S. (2020). An application of fuzzy fault tree analysis for
reliability evaluation of wind energy system. Journal of Loss Prevention in the
Process Industries, 67, 104267.
Denata, F. A., & Puspaningrum, A. (2023). PENERAPAN FAULT TREE ANALYSIS
(FTA) TERHADAP FAKTOR KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK
RENOVASI INTERIOR . Jurnal Kewirausahaan Dan Inovasi, 2(2), 603–618. i
Dai, L., & Kantarci, B. (2025). Advancing Autonomous Vehicle Safety: A Combined
Fault Tree
Fadilah, M. N. (2023). Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Pekerjaan Scaffolding
Dengan Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (Fta)(Studi Kasus: Proyek Rs
Uii).
IRFAN, R. (2019). EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK
DENGAN METODE CRASHING.
Kusnendar, A., Herwanto, D., & dani, h. (2022). Analisis Penerapan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3) Dengan Metode Fault Tree Analysisi(FTA) Guna
Meningkatkan Produktivitas Kerja Di PT. Ciptaunggul Karya Abadi. Jurnal Ilmiah
Wahana Pendidikan, 8(11), 365–378.
Malifa, Y., Dundu, A. K., & Malingkas, G. Y. (2019). Analisis percepatan waktu dan
biaya proyek konstruksi menggunakan metode crashing (studi kasus: pembangunan
rusun IAIN Manado). Jurnal Sipil Statik, 7(6), 681-688.
Nurgoho, R. A. (2022). Analisis Resiko Keterlambatan Proyek Instalasi Offshore Pipeline
Menggunakan ietode iTA idan FMEA (Doctoral dissertation, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya).