Implikasi Hermeneutika Al-Qur`an Fazlurrahman dan Hasan Hanafi Terhadap Penetapan Hukum Islam
Hermeneutika Al-Qur`an, Fazlurrahman, Hasan Hanafi, Hukum Islam
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai model pemahaman atau hermeneutika Al-Qur`an menurut Fazlurrahman dan Hasan Hanafi serta relevansinya dengan penetapan hukum Islam. Hermeneutika Al-Qur`an dalam penetapan hukum Islam mempunyai posisi yang penting, sebab menjadi dasar pijakan yang pertama dan utama, sehingga dalam menetapkan sebuah hukum Islam tidak secara sporadis. Hal itu, yang ingin ditampilkan dari sosok Fazlurrahman dan Hasan Hanafi. Fazlurrahman, adalah salah satu dari sekian pemikir muslim yang sadar akan keadaan tersebut. Dengan pendekatan hermeneutika kritis dan dialektis ia berusaha membangkitkan kembali kejayaan Islam yang pernah diraih. Dengan double movement sebagai metode penafsiran Al-Qur`an, serta berdampak pada eksistensi Hukum Islam, yakni terjadinya rasionalisasi Hukum Islam. Sedangkan Hasan Hanafi menyarankan agar menerapkan hermeneutika pembebasan terhadap Al-Qur`an. Wacana turâṡ watajdîd dijadikan sebagai dasar hermeneutika Al-Qur`an, sehingga berdampak pada penentuan formalisasi maqâṣid asy-syarî’ah yang sesuai dengan kondisi sosial, budaya dan realitas saat ini.
Downloads
References
______, 1994. Metode dan Alternatif Neomodernisme Islam Fazlurrahman. Bandung: Mizan.
Azhar, Muhammad. 1996. Fiqh Kontemporer dalam Pandangan Neomodernisme Islam. Yogyakarta: Lesiska dan Pustaka Pelajar.
Barton, Greg. 1999. Islam Liberal di Indonesia. Jakarta: Paramadina, IKAPI, Pustaka Pelajar.
Baedowi, Ahmad, "Tafsir Tematik Menurut Hasan Hanafi", dalam M. Alfatih Suryadilaga. 2009. Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur`an dan Hadis. vol. 10. No. 1. Januari.
Fazlurrahman. 1979. Islam. Chicago: The University of Chicago Press.
______, 1984. Islamic Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition. Chicago: The University of Chicago Press.
______, 1965. Islamic Methodology in History. Karachi: Central of Islamic
Research. Hanafi, Hasan. 1987. Al-Turâṡ wa Tajdîd, Mauqifuna min al-Turâṡ al-Qadim. Kairo: Al-Maktabah al-Anjilu al-Misriyah.
______, 1994. Dialog Agama dan Revolusi. terj. Tim Penerjemah Pustaka Firdaus. Jakarta: Pustaka Firdaus.
______, 1992. Muqaddimah fi 'Ilmi al-Istighrab Maufiquna Min Turâṡ al-Gharibi. Kairo: Dar al-Fannani.
______, 1998. Humum al-Fikr wa al-Wathan. Kairo: Dar Quba.
______, 1982. Dirasat Islamiyah. Kairo: Maktabah Anjilo.
______, 1991. Min al-Aqidah ila al-Tsawrah. Kairo: Maktabah Matbuli.
______,“Maqashid al-Syari'at wa Ahdaf al-Ummat; Qira`at fi al-Muwafaqat li al-Syathibi”. Jurnal al-Muslim al-Mu'ashir. Vol. 103.
Hidayat, Komaruddin, "Arkoun dan Tradisi Hermeneutika" dalam Johan Hendrik Meuleman. 1996. Tradisi, Kemodernan, dan Motamodernisme. Yogyakarta: LKIS.
Iqbal, Sir Muhammad. 1981. The Reconstruction of Religious Thought in Islam. New Delhi: Kitab Bhavan.
Madjid, Nurcholis, "Fazlurrahman dan Rekonstruksi Etika Al-Qur`an. Jurnal Islamika. 1993. No. 2. Oktober-Desember.
Ozdenir, Ibrahim, "Tradisi Islam dalam Pandangan Fazlurrahman", dalam Jurnal Islamika. 1993. No. 2. Oktober-Desember. Saenong, Ilham B. 2002. Hermeneutika Pembebasan: Metodologi Tafsir Alquran Menurut Hasan Hanafi. Jakarta: Teraju.