MENUMBUHKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS MODEL IQRA’
Abstract
Salah satu tujuan dari pendidikan nasional adalah mewujudkan manusia indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan luhur tersebut masih menjadi mimpi karena berbagai pelanggaran yang sangat bertentangan dengan nilai keimanan dan ketakwaan lekat dengan kehidupan kaum muda dan pelajar saat ini. Melihat kondisi ini, maka perlu dilakukan revitalisasi pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran. Sains memiliki nilai keagamaan sehingga memberi konsekuensi kepada para pendidik untuk dapat mengembangkan pembelajaran sains sebagai sarana dalam membentuk pribadi siswa yang berkarakter religius. Karakter ini dapat tumbuh dengan baik jika pembelajaran sains disetting dengan model pembelajaran yang sesuai, di antaranya adalah Model Iqra’. Model Iqra’ berlandaskan pada tiga pilar kesadaran manusia, yaitu: kesadaran inderawi, akali, dan kesadaran ruhani. Dengan adanya tiga kesadaran ini dan juga sintakmatisnya, penggunaan model ini dalam pembelajaran sains diharapkan dapat menumbuhkan (1) kekaguman akan keteraturan alam semesta sebagai ciptaan Tuhan, (2) meyakini adanya sang pencipta alam semesta; (3) mentaati aturan-aturan dan menjauhi larangan-larangan-Nya, mensyukuri nikmat yang diberikan oleh-Nya, serta (4) menyelaraskan diri dengan 99 sifat-sifat Tuhan melalui ibadah (yang bersifat horizontal maupun bersifat vertikal) karena Tuhan semata dan mencari ridha (kerelaan)-Nya.
Downloads
References
Ahmad Abu Hamid. 2009. Perbedaan Prestasi Belajar Mahasiswa Reguler dan Non Reguler dalam Perkuliahan Kajian Fisika Sekolah yang Menerapkan Pendekatan Generik dan Metode lqra’. Yogyakarta: Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Carin, A. A. 1993. Teaching science through discovery (7th ed). New York: Macmillan.
Darmiyati Zuchdi. 2009. Pendidikan Karakter, Grand Design dan Nilai-Nilai Target. Yogyakarta: UNY Press.
Depdiknas. 2010. Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu SMP/MTs. Jakarta: Puskur-Balitbang Depdiknas.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Depdiknas. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Fisika sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Pusat Kurikulum Penelitian dan Pengembangan Depdiknas: Jakarta.
Dojosantoso. 1986. Unsur Religius dalam Sastra Jawa. Semarang: Aneka Ilmu.
Heuvelen, A.V. 2001. Millikan Lecture 1999: The Workplace, Student Minds, and Physics Learning Systems. Am.J.Phys. 69(11).
Katilmis, A., Eksi, H., & Öztürk, C. 2011. Efficiency of social studies integrated character education program. Educational Sciences: Theory & Practice, 11 (2), 854-859.
Lawson, A.E. 1995. Science Teaching and the Development of
Thinking. Belmont, CA: Wadsworth.
Lickona, T. 1992. Education for Character. New York: Bantam Brooks.
Novianti Muspiroh. 2014. Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Pembelajaran IPA di Sekolah. Journal of empirical research in Islamic Education, 2 (1), 168-187.
Ridlo, S. 2005. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar. Disampaikan dalam Semlok Pengembangan Kurikulum dan Desain Inovasi Pembelajaran Biologi Program Studi Pendidikan Biologi dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) tanggal 14-15 dan 22-23 Februari 2005. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
Sardjijo & Hapzi Ali. 2017. Integrating Character Building into Mathematics and Science Course in Elementary School. International Journal of Environmental 7 Science Education, 12 (6), 1547-1552.
Sutopo. 2011. Kontribusi Mata Pelajaran Fisika Pada Pendidikan Karakter. Diakses pada 5 April 2014 dari http://fisika.um.ac.id/download/ doc_download/158-kontribusi-matapelajaran-fisika-pada-pembangunan-karakter-bangsa.html.
Suwondo. 1994. Nilai-Nilai Budaya Susastra Jawa. Jakarta: Depdikbud.
Suyoso, dkk. 2001. Diktat Kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta: UPT MKDU-UNY.
Tomo Djudin. 2012. Mempelajari Sains, Mengimani sang pencipta: Menyisipkan Nilai-nilai Religus dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, 3(1), 8-14.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Widodo. 2009. Peran Pembelajaran Sains yang Humanis dalam Membentuk Karakter Siswa. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Sains, di Universitas Negeri Yogyakarta.