Relasi Perilaku Konsumtif dan Produktifitas dalam Perspektif Al-Qur`an
Sikap Konsumtif, Produktifitas, Al-Qur’an, Ilmu Ekonomi
Abstract
Dalam memenuhi suatu kebutuhan hidup, manusia sering kali merasa kurang puas dengan apa yang telah dinikmati (dikonsumsi). Semakin besar materi yang dimiliki seseorang, semakin besar pula gairah prestasinya. Tetapi belum tentu sebaliknya. Manusia senang mengoleksi barang atau benda, dengan tujuan kebutuhannya bisa terpenuhi. Belanja sekarang ini bukan lagi didasari pertimbangan kebutuhan, tetapi keinginan nafsu. Al-Qur’an membicarakan sikap konsumtif dalam bahasa al-isrāf (melampaui batas) dan al-tabzịr (berlebih-lebihan). Berulang-ulang Al-Qur’an mengangkat tema tersebut sebagai kajian yang serius. Seperti dalam firman Allah SWT QS. al-A’rāf [7]:31 dan QS. al-Furqān [25]:67. Inti dari kedua ayat tersebut, Allah benci kepada orang yang berlebih-lebihan (konsumtif). Adapun produktifitas itu kebalikan dari sikap konsumtif yaitu mengeluarkan sedikit-dikitnya dan menghasilkan yang sebesar-besarnya. Berangkat dari ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Relasi Sikap Konsumtif dan Produktifitas (Studi Integrasi-Interkoneksi Al-Qur’an dan Ilmu Ekonomi)”. Dengan tujuan 1. Untuk mengetahui batasan sikap konsumtif dalam Al-Qur’an, dan 2. Untuk mengetahui relasi sikap konsumtif dan produktifitas dalam ekonomi. Dalam usaha memperoleh data ataupun informasi yang dilakukan maka penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka(library research) bentuk penelitian kualitatif. Setelah data penelitian terkumpul, kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif melalui pendekatan ekonomi dan tafsir tematik. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; didalam Al-Qur’an telah dijelaskan sikap konsumtif adalah perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah. Adapun batasan-batasannya yang telas dijelaskan yaitu dengan tidak membelanjakan hartanya untuk barang-barang yang hanya mendatangkan madhorot atau bahkan membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan sebelum kebutuhan primer terpenuhi semua. Relasi sikap konsumtif dan produktifitas dapat menimbulkan hal-hal yang positif jika dilihat dari sudut pandang makro, karena hal itu akan meningkatkan produktifitas perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sudut pandang mikro sikap konsumtif dapat dikatakan sikap yang tidak baik