Konsepsi Perempuan dalam Al-Qur’an (Aplikasi Pendekatan Teori Semantik Toshihiko Izutsu)
Makna AL-Nisa’, al-Mar’ah, Ayat-ayat Al-Qur’an
Abstract
Berbicara tentang perempuan tentunya topik yang tidak asing lagi. Bahkan dalam alQur’an sendiri dijadikan pembahasan secara khusus sesuai dengan nama surah yakni surah al-Nisa’ selain itu, yang tidak kalah menariknya adalah disamping penggunaan lafad al-Nisa’ al-Qur’an juga menggunakan lafad al-Mar’ah ketika membahas tentang perempuan. Hal ini tentunya mengandung penjelasan baik itu fungsi maupun perannya. Dengan demikian, untuk mendukung dan mempermudah dalam memahami lafad al Nisa’ dan al-Mar’ah dalam al-Qur’an maka penulis menggunakan metode semantik Thoshikho Izutsu, yang diartikan sebagai kajian analitik terhadap istilah-istilah kunci suatu bahasa dengan suatu pandangan yang akhirnya sampai dengan pengertian konseptual Weltanschauung atau pandangan dunia masyarakat yang menggunakan bahasa itu tidak hanya sebagai alat bicara dan berfikir, tetapi yang lebih penting lagi pengonsepan dan penafsiran dunia yang melingkupinya. Dalam penulisan artikel ini penulis menggunakan beberapa metode penelitian, baik untuk memperoleh data ataun menganalisis data yang ada, yaitu: Liberary research, sumber data perimer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsepsi perempuan dalam al-Qur’an aplikasi pendekatan teori semantik Toshihiko Izutsu adalah penggunaan lafad al-Nisa’ dan al-Mar’ah dalam al-Qur’an menunjukkan obyek perempuan dengan segala era dan kedudukannya. antara lain. Dalam ranah sosial, dalam aspek alamiah, dan dalam ranah sepiritual, antara lain. Dalam ranah sosial, dalam aspek alamiah, dan dalam ranah sepiritual