Batas Peran Akal dalam Menafsirkan Al-Qur’an (Analisis Pemikiran Abdullah Al-Ghumari Tentang Asbab al-Hatha’ fi Tafsir)

  • Khoirul Muhtadin Program Studi Ilmu al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Syari`ah dan Hukum, Universitas Sains al-Qur`an
Keywords:
Al-Qur’an, Akal, Abdullah Al-Ghumari

Abstract

Dalam khazanah ilmu tafsir, dikenal dua cara atau metode menafsirkan al-Qur’an. Cara pertama dikenal dengan tafsir bil manqul atau bil riwayah, yaitu menafsirkan alQur’an berdasarkan penjelasan Nabi Muhammad Saw. atau para sahabat, ada yang memasukkan tafsir tabiin sebagai tafsir bil riwayat. Cara kedua dikenal dengan tafsir bil manqul atau tafsir bil ra’yi, yaitu menafsirkan al-Qur’an berdasarkan ijtihad dengan keilmuan yang dimiliki oleh ahli tafsir tersebut dan pengetahuannya terhadap bahasa Arab serta kandungan-kandungannya, mengenal  syair-syair  arab, asbabun nuzul  (sebab turunnya ayat), mengenal nasikh (ayat yang menghapus suatu hukum) dan mansukh (ayat yang dihapus hukumnya), serta hal lainnya yang dibutuhkan oleh seorang mujtahid dalam menafsirkan Al-Qur’an Al-Karim

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-09-01
How to Cite
MuhtadinK. (2018, September 1). Batas Peran Akal dalam Menafsirkan Al-Qur’an (Analisis Pemikiran Abdullah Al-Ghumari Tentang Asbab al-Hatha’ fi Tafsir). Qaf: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 2(3), 391 - 411. Retrieved from https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/qaf/article/view/2028

STATISTICS

Abstract viewed = 252 times
PDF downloaded = 132 times