STUDI KOMPARASI KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER ANAKMENURUT AL-GHAZALI DAN THOMAS LICKONA
Studi Komparatif, Pendidikan, Karakter
Abstract
Pendidikan merupakan sesuatu yang urgen untuk diperhatikan dalam
pembentukan karakter. Karena karakter memiliki potensi yang perlu
untuk ditumbuhkembangkan. Selain itu Pendidikan karakter merupakan
bagian terpenting dari seluruh proses pertumbuhan manusia. Berkualitas
atau tidaknya ia di masa dewasa sangat dipengaruhi oleh proses
pengasuhan dan karakter pendidikan yang diterimanya.
Al-Ghazali memiliki konsep pendidikan Karakter yang holistik yaitu
mencakup aspek spiritual, moral, sosial, kognitif dan fisik. Tujuan
pendidikannya pun tidak terbatas pada taqorrub ila Allah tapi juga
pengembangan potensi jasmani dan rohani. Hal itu karena Al-Ghazali
memandang sebagai pribadi yang dilahirkan dengan potensi-potensinya
dan mempunyai kecenderungan fitrah ke arah baik dan buruk sehingga
sangat memerlukan pendidikan. Adapun materi pendidikan yang
ditetapkan AlGhazali adalah berdasarkan aspek-aspek pendidikan yang
dirumuskannya. Sedangkan metode pendidikan yang ditetapkannya
adalah bervariasi dan tentunya hal itu disesuaikan dengan periodisasi
anak.
Konsep pendidikan karakter dalam pemikiran Thomas Lickona sebagai
upaya untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan yang
hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang berupa tingkah laku
yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja
keras dan sebagainya. Tujuan pendidikan karakter adalah menanamkan
kebiasaan yang baik, sehingga peserta didik paham, mampu merasakan,
dan mau melakukan yang baik. Pendidikan karakter membawa misi yang
sama dengan pendidikan akhlak atau pendidikan moral. Thomas Lickona
mengatakan bahwa dasar hukum moralitas yang harus diterapkan dalam
dunia pendidikan sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran agama dalam kitab
suci, dan implikasi dari dasar hukum moralitas ini berlaku secara
universal.