KONTRIBUSI K.H. ACHMAD FAQIH MUNTAHA DALAM MENGEMBANGKAN SASTRA PESANTREN
Pesantren, Sastra Pesantren, K.H. Achmad Faqih Muntaha
Abstract
Pesantren tidak bisa dilepaskan dari sastra. Tradisi bersastra di
pesantren sama tuanya dengan usia pesantren itu sendiri. Berbagai
kitab yang dikaji di pesantren memiliki banyak ciri yang bisa
ditemukan dalam karya sastra, seperti bentuk-bentuk penulisan
puisi (nazam) dan prosa (natsar). Salah satu tokoh yang mengambil
bagian dalam mengembangkan sastra pesantren adalah K.H.
Achmad. Faqih Muntaha. Semasa hidup dan mengasuh pesantren
al-Asy’ariyah, Kalibeber Wonosobo, beliau banyak membuahkan
karya sastra dan menyemarakkan kegiatan-kegiatan sastra di
lingkungan pesantren yang diasuhnya. Sebelum wafat, puisi-puisi
beliau sudah dibukukan dalam beberapa antologi. Menariknya,
puisi-puisi beliau tidak hanya berbicara tentang hal-hal yang
berkaitan degan masalah keagamaan, tetapi banyak juga yang berisi
kritik sosial. Sastra dipilih oleh K.H. Achmad Faqih Muntaha
sebagai media dakwah. Penulisan puisi menggunakan Bahasa
Indonesia dipilih agar pesan-pesan puisinya bisa mudah ditangkap
secara lebih luas dan mudah diterima. Kontribusi Abah Faqih
melalui karya-karya puisi tidak terlihat secara kasat mata, tetapi
kebiasaan Abah Faqih dalam menorehkan pikiran dan gagasan
melalui tulisan telah mempengaruhi pola pikir dan perkembangan
mental santri dan masyarakat