PERJUMPAAN SAINS (FILSAFAT) DAN AGAMA REFLEKSI ON GOING PROCESS STUDI ISLAM DI PTAI
sains dan agama, perjumpaan dan metodologi, kemanusiaan dan kemaslahatan
Abstract
Terabaikannya fakta-fakta dasar ilmiah yang sangat luas, dengan
meremehkan hakikat sains, metodologi, dan lingkup validitasnya.
Meskipun dalam realitas kehidupan, terdapat relasi yang kuat
Allah/Tuhan, filsafat, dan sains modern. Hal ini terlihat dari adanya
pengaplingan atau pengkotak-kotakan yang rigid dalam bidang ilmu,
sehingga tidak saling menyapa. Pemisahan ini bertolak dari paradigma
ilmu yang dikembangkan Barat, yaitu knowledge for power, sementara pada
sisi lain, ilmu-ilmu agama berparadigma knowledge for living. Dari dua
paradigma ini, kemudian melahirkan dua wajah peradaban yang berbeda.
Paradigma pertama telah menjadikan ilmu sebagai tandingan Tuhan atau
Tuhan Baru yang memperlakukan objeknya dengan semena-mena,
sedangkan paradigam kedua lebih menekankan ilmu sebagai media untuk
hidup lebih baik secara berdampingkan. Dari sisilah, tulis ini hendak
mempertemukan antara sains dan agama dalam perjumpaan yang saling
menyapa dan mendialogkan antar keduanya, baik dalam wilayah ajaran
maupun kelembagaan. Pada lembaga PTAI/PTAIS mempertemukan
kedua kutub sains dan agama merupakan tuntutan peradaban modern
terutama pada metodologi. Sehingga tragedi dan krisis kemanusiaan serta
lingkungan hidup, dapat ditemukan solusinya melalui ilmu yang sejak
awal diciptakan manusia untuk kemaslahatan dan memudahkan
kehidupan manusia.