PENYELESAIAN KONFLIK PLURALISME BERNUANSA AGAMA DALAM MASYARAKAT HETEROGEN
agama, heterogen, kerukunan, konflik, pluraisme
Abstract
Konflik biasanya terjadi karena berkumpulnya empat elemen utama dalam waktu yang bersama, yaitu kontek pendukung, akar konflik, sumbu dan pemicu. Sekali konflik terjadi maka proses berikutnya ialah eskalasi yaitu penggunaan taktik yang semakin keras, semakin luas sasarannya atau semakin banyak yang terlibat. Dengan demikian penyebaran faham yang kurang jelas tentu akan meresahkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang selanjutnya merusak sendi-sendi kerukunan umat beragama. Agama yang menurut orang jawa disebut segabagai ageman (pakaian) yang dapat membuat indah, sehat, aman bagi pemakainya dan orang lain, justru akan menjadi sesuatu yang menakutkan. Kemajemukan masyarakat Indonesia adalah sebuah realitas, dan dalam kemajemukan itu tidak boleh dibiarkan sikap dan praktek-praktek diskriminatif. Sehingga agama tidak selalu disalah manfaatkan dan dijadikan kambing hitam sebagai sumber atau pembenar konflik.
Downloads
References
Azhar, Purjatian, “Penistaan Agama dan Kekerasaan Sosial Di Kabupaten Temanggung Tahun 2011”, JISA: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama Prodi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN SU Medan, Vol.1, No.1, Juni Tahun 2018, hlm. 81-108.
Daja, Burhanuddin, dan Herman Leonard Beck (red.), Ilmu Perbandingan agama di Indonesia dan Belanda, (Jakarta: INIS, 2009).
Darmansyah, Aris, dkk. Model Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, (Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2018).
Dean, Thomas, Religious Pluralisme and Truth Essays on Cross Cultural Philoshoply Religion, (State University of New York Press, 2006).
Gellner, David N, Pendekatan Antropologis, dalam Peter Connolly, Aprroaceshes to the study of Religion, Terj. Imam Khoiri, Aneka Pendekatan Studi Agama, (Yogyakarta: KLIS, 2002).
Imarah, Muhammad, Islam Dan Pluralitas: Perbedaan dan Kemajemukan dalam Bingkai Persatuan, (Jakarta: Gema Insani Press, 2007).
Janah, Nasitotul. "Nurcholish Madjid dan Pemikirannya (Diantara Kontribusi dan Kontroversi)." Cakrawala: Jurnal Studi Islam Vol 12, No. 1, 2017, hlm. 44-63.
Khalil, Munawar, Kamus Bahasa Arab Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2000).
Lindawaty, Debora Sanur, "Konflik Ambon: Kajian Terhadap Beberapa Akar Permasalahan dan Solusinya." Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri Dan Hubungan Internasional Vol. 2. No. 2 November 2016, hlm. 271-297.
Munawar, Budhy, Islam Pluralis, Wacana Kesetaraan Kaum Beriman, (Jakarta: Paramadina, 2002).
Musa, Ali Masykur, Membumikan Islam Nusantara, (Jakarta: Serambi, 2014).
Nasution, Harun, Teologi Islam; Aliran-Aliran Sjarah Analisa Perbandingan, (Jakarta: UI Press Indonesia, 2010).
Purnomo, Bagus, “Toleransi Religius: Antara Pluralisme dan Pluralitas Agama dalam Perspektif Al-Qur’an”, Suhuf, Vol. 6, No. 1, (2013), hlm. 83-103.
Sajari, Dimyati, "Fatwa MUI Tentang Aliran Sesat di Indonesia (1976-2010)." MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, Vol. 39. No. 1, Januari-Juni 2015, hlm. 44-62.
Shihab, M. Quraish, Wawasan al Qur’an; Tafsir Maudhu’i atas Perbagai Persoalan Umat, (Bandung: Mizan, 2005).
Tanja, Victor, Pluralisme Agama dan Problem Sosial Diskursus Teologi Tentang Isu-Isu Kontemporer, (Jakarta: Pustaka Cresindo, 2000).
Usman, Nabih Abd al Rahman, Manusia Dalam Tiga Dimensi, (Surabaya: Bungkul Indah, 2006).