UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MELALUI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) DI MA D-BAITO SUNAN PLUMBON KRAJAN TEMBARAK TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Kompetensi, Pedagogik Guru, Focus Group Discussion (FGD)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis apakah penerapan metode Focus Group Discussion (FGD) dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru di MA D-Baito Sunan Plumbon Krajan Tembarak pada semester gasal tahun ajaran 2021/2022. (2) Mengetahui besar persentase guru-guru yang memenuhi indikator ketercapaian setelah mengikuti Focus Group Discussion (FGD) di MA D Baito Sunan Plumbon Krajan Tembarak pada semester gasal tahun ajaran 2021/2022. Subyek penelitian adalah guru di MA D Baito Sunan Plumbon Krajan Tembarak semester gasal tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 24 guru. Penelitian ini dirancang menggunakan desain Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) model Kemmis dan Mc. Taggart yang berbentuk siklus. Jumlah siklus yang dilaksanakan adalah dua siklus. Setiap siklus terdiri 4 (empat) tahap yaitu planning, acting, observing, dan reflecting. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara kuantitatif dan secara kualitatif Hasil dalam penelitian ini adalah (1) Melalui Focus Group Discussion (FGD) dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru di MA D-Baito Sunan Plumbon pada semester gasal tahun ajaran 2021/2022. Terbukti dari hasil rata-rata nilai kompetensi pedagogik guru yang meningkat pada setiap siklusnya, pada kondisi awal nilainya adalah 61, pada siklus I menjadi 70, dan pada siklus II menjadi 83. (2) Besar persentase guru-guru yang memenuhi indikator ketercapaian setelah mengikuti Focus Group Discussion (FGD) di MA D Baito Sunan Plumbon Krajan Tembarak pada semester gasal tahun ajaran 2021/2022 meningkat setiap siklusnya. Pada kondisi awal tidak terdapat guru yang memenuhi indikator capaian (0%). Pada siklus I terdapat sebesar 4,2% guru yang memenuhi indikator capaian. Pada siklus II terdapat sebesar 87,5% guru yang memenuhi indikator capaian.