Flexing Sebagai Komunikasi Simbolik Pada Judul Konten “Ah Official Youtube Channel”

المؤلفون

  • Sri Rahayu Universitas Sains Al-qur'an

DOI:

https://doi.org/10.62022/arkana.v1i02.3423

الكلمات المفتاحية:

Analisis Simbol، Flexing، YouTube

الملخص

Penelitan ini bertujuan untuk mempublikasi budaya flexing pada era 5.0 yang terjadi ditengah-tengah masyarakat Indonesia. Kajian penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan analisis visual. Adapun pendekatan penelitian ini dengan analisis simbol dua tahap Spredly yaitu signifier (ekspresi/penanda) dan signified (konten/petanda). Sedangkan data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah susunan kata pada kalimat judul konten AH Official YouTube Channel, dimana pengambilan data secara insidental yang dilakukan pada 1juni-20juli. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori denotasi dan konotasi oleh Barthes. Fokus kajian ini pada budaya flexing sebagai komunikasi simbolik yang tercantum pada objek penelitian tersebut, beseta dampaknya. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu AH Official YouTube Channel sebagai akun terverifikasi yang memiliki jumlah pengikut terbanyak ke dua di Asia tenggara melakukan tindakan-tindakan flexing pada konten YouTubenya diantaranya flexing atas transaksi pemenuhan kebutuhan yang bersifat pribadi, flexing terhadap tindakan emosional individu, flexing atas nilai nominal, flexing tindakan pemberian sesuatu.

المراجع

Ade, S. (2022, July 25). Indo Bali News.com. Retrieved from 57 Persen Pengguna Internet di Indonesia Adalah Generasi Milenial: https://indobalinews.pikiran-rakyat.com/teknologi/pr-882083209/57-persen-pengguna-internet-di-indonesia-adalah-generasi-milenial
Ananda. (2022, Sept 12). Gramedia Blog. Retrieved from Flexing: Pengertian, Penyebab, akibat, dan cara menghindarinya: https://www.gramedia.com/best-seller/flexing-adalah/
Azeharie, k. (2022, mar 02). aplikasi wirausaha majoo. Retrieved from Yuk, Kenalan dengan Teknik Analissi Data Kualitatif!: https://majoo.id/solusi/detail/teknik-analisis-data-kualitatif
Bungin, B. (2008). Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Perdana Media Grup.
Eprints. (2022, September 12). Tinjauan Pustaka Youtube sebagai Media Komunikasi Massa. Retrieved from http://eprints.umm.ac.id/54640/3/BAB%20II.pdf
Habibi, D. K. (2018). Dwi Fungsi Media Massa. Jurnal Komunikasi Undip, 79-86.
Halilintar, A. (2014, January 26). AH Offcilian YouTube Channel. Indonesia.
Khasiah, L. A. (2016). KOMUNIKASI SIMBOLIK DALAM UPACARA PERNIKAHAN MANJAPUIK MARAPULAI DI NAGARI PANINJAUAN SUMATERA BARAT. Jurnal Komunikasi ASPIKOM Volume 2 Nomor 6, 396-409.
Kurniawan, E. (2022, september 12). detiknews. Retrieved from Fenomena "Crazy Rich" dan Pencucian Uang: https://news.detik.com/kolom/d-6005745/fenomena-crazy-rich-dan-pencucian-uang
Nur khayati, d. (2022, July 2). Jurnal Sosialisasi. Retrieved from Fenomena Flexing Di Media Sosial Sebagai Ajang Pengakuan Kelas Sosial Dengan Kajian Teori Fungsionalisme Struktural: https://ojs.unm.ac.id/sosialisasi/article/view/32543/17021
Prasetyo, I. J. (2016). Pengaruh Pemberitaan Media Massa Terhadap Kredibilitas Pemimpin Simbolik Keagamaan. Jurnal Komunikasi UNTAR , 159-169.
Sobur, A. (2004). Semiotika Komunikasi. Bandung Rosdakarya: PT Remaja.
Uceo. (2016, Februari 25). Program Studi Informatika. Retrieved from Metode Pengumpulan Data: https://informatika.uc.id/id/2016/02/2016-2-8-metode-pengumpulan-data-dalam-penelitian/
Wibowo, I. S. (2011). Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis bagi Penelitian dan Skripsi Komunikas. Jakarta: Mitra Wacana Media.
wikipedia, T. (2022, September 15). Wikipedia Eknsiklopedi bebas. Retrieved from Atta Halilintar: https://id.wikipedia.org/wiki/Atta_Halilintar

منشور

2022-12-20