Pelatihan Dakwah Bil Lisan Melalui Kegiatan Kuliah Tujuh Menit Pada Santri di Pondok Pesantren An Nadhira Kalibeber
Kultum, santri, Pondok Pesantren
Abstract
Berdakwah merupakan kewajiban bagi seorang muslim untuk dapat melakukannya baik melalui lisan, perbuatan ataupun hati. Pentingnya penanaman diri dalam berdakwah utamanya secara lisan dirasakan oleh pengasuh Pondok Pesantren An Nadhira dan mengadakan kegiatan bagi para santri untuk melakukan kultum secara bergantian guna meningkatkan kemampuan santri sebagai da’i. Hal ini menjadi menarik untuk peneliti mengetahui kegiatan kultum tersebut itu yang akan berguna di masa yang akan datang. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif terhadap penelitian lapangan di pondok pesantren an nadhira ini, dengan santri sebagai variabelnya. Teknik pengumpulan datanya yaitu dengan observasi, wawancara dan analisis data menyesuaikan teori yang digunakan. Dapat disimpulkan bahwa dengan kegiatan kultum para santri dapat lebih memaksimalkan kemampuan mereka dalam berdakwah dan kemampuan berbicara di depan umum yang baik. Mayoritas sudah dapat melaksanakan giliran kultum dengan baik dengan materi yang bermacam-macam, mengenai ibadah, akhlak, fiqih, akidah dan sebagainya.
Downloads
References
Amin, Samsul Munir. (2009). Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah.
Amin, Samsul Munir. (2014). Sejarah Dakwah. Jakarta: Amzah.
Aziz, Moh Ali. Ilmu Dakwah. 2004. Jakarta: Kencana.
Muriah, Siti. (2000). Metodologi Dakwah Kontemporer. Yogyakarta: Mitra Pustaka
Mustopo, Moehamad Habib. (2001). Kebudayaan Islam di Jawa Timur: Kajian Beberapa Unsur Budaya Masa Peralihan.Yogyakarta : Jendela.
Omar, Toha Yahya. (1979). Ilmu Dakwah. Jakarta: Wijaya.
Saerozi. (2013). Ilmu Dakwah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Shiddiq, KH. Ahmad. (1985). Islam, Pancasila, dan Ukhuwah Islamiyah. Jakarta: Lajnah Ta’lif wan Nasr PBNU.
Sukayat, Tata. (2009). Quantum Dakwah. Jakarta: PT. Rhineka Cipta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.