PENGARUH PENUTUPAN PINTU PERLINTASAN KERETA API TERHADAP TUNDAAN DAN PANJANG ANTRIAN KENDARAAN
Durasi, Tundaan, Antrian
Abstract
Tundaan adalah waktu tempuh tambahan yang diperlukan oleh suatu kendaraan yang bergerak melalui persimpangan dibandingkan melalui perlintasan tanpa persimpangan. Persimpangan atau pertemuan sebidang antara dua jenis prasarana transportasi dalam hal ini antara jalan raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering menimbulkan tundaan. Peranan sistem kontrol dalam perlintasan atau pertemuan dalam bentuk pintu perlintasan tersebut pada saat ini telah banyak dioperasikan secara semi otomatis. Permasalahan yang tampak apabila volume kendaraan pada pendekat perlintasan begitu besar, maka akan menimbulkan tundaan dan panjang antrian yang begitu berarti.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tundaan (delay) dan panjang antrian kendaraan yang terjadi akibat variasi durasi penutupan pintu perlintasan kereta api, untuk berbagai variasi arus volume lalu lintas dan selanjutnya untuk mencari model yang sesuai untuk menggambarkan hubungan antara variabel tersebut. Lokasi penelitian dilakukan pada perlintasan karanganyar pada ruas jalan raya Gombong – Kebumen (jl.Nasional III).
Pengamatan di lapangan mencari nilai durasi penutupan pintu perlintasan, tundaan dan panjang antrian. Guna untuk mengetahui pengaruh durasi terhadap tundaan dan pannjang antrian, dengan menggunakan model regresi linier tunggal dan regresi linier berganda.
Model linier tunggal perubahan durasi minimum ke maksimum terhadap antrian dari arah Kebumen – Gombong mempengaruhi 127 meter dan arah Gombong – Kebumen 47 meter. Hubungan perubahan durasi minimum ke maksimum terhadap tundaan dari arah Kebumen – Gombong 178 detik dan arah Gombong – Kebumen 173 detik. Durasi dan Tundaan terhadap Antrian, Perubahan nilai durasi dan tundaan dari nilai minimum ke maksimum mempengaruhi antrian dari arah Kebumen – Gombong 320 meter dan arah Gombong – Kebumen 103 meter. Durasi dan Antrian terhadap Tundaan, Perubahan nilai durasi dan antrian dari nilai minimum ke nilai maksimum mempengaruhi lama tundaan dari arah Kebumen – Gombong 465 detik dan arah Gombong – Kebumen 311 detik.
Model tersebut secara statistik terlihat masih kurang baik, hal ini ditunjukan dari nilai , T dan F yang masih terlihat rendah. Disamping itu masih terdapat inkonsistensi antara model tundaan dan panjang antrian kendaraan yang disebabkan karenan adanya kekurangan konsistensi antara survai tundaan dan panjang antrian kendaraan.
Downloads
References
Hayadi, B., 1998, Efektifitas Rambu Lalu Lintas Stop Pada Lintasan alan Kereta Ap, Jurnal Simposium Forum Studi Transportasi Perguruan Tinggi – ITB, Bandung.
Heru Budi U, 1997, Analisis Gelombang Keut Pada alan Bebas Hambatan Dan Persimpangan Berlampu Lalu Lintas, Tesis S-2 urusan Teknik Sipil, ITB, Bandung.
Hobb, F.D, 1995, Perencanaan Dan Teknik Lalu Lintas, Edisi 2, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Morolok, Edward K, 1988, Pengantar Teknik Dan Perencanaan Trasportasi, Erlangga, Jakarta.
Oglesby Clarkson H, 1988, Teknik Jalan Raya, Erlangga, Jakarta.
Sudjana, 1992, Teknik Analisis Regresi Dan korelasi Bagi Para Peneliti, Trasito, Bandung.
Warpani Suwardjoko, 1985, Rekayasa Lau Lintas, Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.