Sosialisasi Ecobrick Sebagai Salah Satu Solusi Penanggulangan Sampah Plastik
Sampah, Plastik, Ecobrick
Abstract
Berdasarkan data Jenna Jambeck (2018), seorang peneliti sampah dari Universitas Georgia, Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah China yang mencapai 262,9 juta ton. Salah satu daur ulang limbah yang saat ini populer adalah mendaur ulang botol plastik melalui ecobricks. Ecobricks adalah botol plastik yang diisi secara padat dengan sampah non biologis, yakni plastik (Ecobricks.org, 2015). Apriyani, dkk (2020) Anak sekolah perlu diberikan pemahaman dan pembiasaan terhadap pengolahan sampah ini sehingga dapat menjadi pribadi yang dapat menjaga kebersihan lingkungan dan mampu memanfaatkan kembali sampah yang masih dapat digunakan/diolah kembali. Sekolah Yayasan Seruni yang berlokasi di Kecamatan Pamulang memiliki tiga tingkat mulai dari SD, SMP dan SMA. Pemilihan target dalam rentang usia 11-14 tahun atau setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada rentan usia tersebut mulai membentuk kebiasaan (habits). Oleh karena hal tersebut untuk menciptakan generasi milenial yang memiliki kebiasaan untuk peduli terhadap lingkungan maka dilakukan sosialisai ecobrick sebagai salah satu penangggulangan sampah plastik. Kegiatan Sosialisasi yang dilakukan telah terlaksana dengan baik dan sesuai harapan. Tingkat pemahaman peserta kegiatan setelah diberikan pemaparan mengenai ecobrick dengan kriteria sangat tahu meningkat dikisaran rata-rata 74,54%, berdasarkan hasil rekapitulasi dan dapat dikategorikan sangat baik. Proses sosialisasi berupa pemaparan materi dan pelatihan teknis pembuatan ecobrick berjalan dengan baik, dibuktikan dengan tingkat antusiasme peserta yang cukup tinggi selama kegiatan.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.