IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 TURI, SLEMAN (Studi Kasus Sekolah Daerah Pegunungan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
Abstract
Berpikir ilmiah dilihat sebagai kemampuan individu dalam mencari ilmu dengan penalaran induktif dan deduktif untuk memikirkan sebuah jawaban melalui identifikasi serta mengeksplorasi penyelidikan ilmiah terhadap fakta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir ilmiah siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 1 Turi, Sleman yang meliputi aspek inquiry, aspek analisis, aspek inferensi, dan aspek argumentasi. Pengumpulan data dilakukan melalui tes kemampuan berpikir ilmiah dan wawancara. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA 1 yang berjumlah 30 siswa di SMA Negeri 1 Turi, Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di daerah pegunungan. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data yang diperoleh diuji menggunakan statistika deskriptif. Berdasarkan hasil uji, diperoleh data pada masing-masing skor aspek, yaitu: (1) aspek inquiry: 101; (2) aspek analisis: 88; (3) aspek inferensi: 125; dan (4) aspek argumentasi: 56. Total yang diperoleh dari ke-empat aspek yaitu sebesar 370 dengan rata-rata skor nilai 50. Skor nilai yang didapat menunjukkan bahwa kemampuan berpikir ilmiah siswa masih tergolong rendah.
Downloads
References
Bao, Lei., Cai, Tianfan., Koening, Kathy., Fand, Kai., Han, Jing., Wang., Jing., Liu, Qing., Ding, Lin., Cui, Lili., Luo, Ying., Wang, Yufeng., Li, Lieming., and Wu, Nianle. 2009. Learning and Scientific Reasoning. Science. Vol 323, pp: 586-587.
Barak, Moshe, and Shakhman, Larisa. 2008. Reform-Based Science Teaching: Teachers’ Instructional Practices and Conceptions. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education. Vol 4(10), pp 11-20.
Gamlunglert., Thitima., Chaijaroen., and Sumalee. 2012. Scientific Thinking of the Learners Learning with the Knowledge Construction Model Enhancing Scientific Thinking. Procedia-Social and behavioral Science. 46(2012) 3771-3775.
Kemendikbud, 2013. Konsep Pendekatan Scientifc, Bahan Pelatihan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Koerber, S., Osterhaus, C., Mayer, D., and Schwippert, K. 2015. The Development of Scientific thinking in Elementary School: A Comperhensive Inventory. Journal Child Development. 86(10).
Lawson, A.E. 2000. Classroom Test of Scientific Reasoning, (Online), (http://lsweb.la.asu.edu/alawson/Law sonAssesments.htm.
Morris, B. J., Croker, S., Masnick, A. M., & Zimmerman, C. 2007. The Development Scientifc Thinking Skills in Elementary and Middle School. Development review 27 (2007). Pp 172-223. Tersedia online: http://www.cogsci.ucsd.edu/~deak/classes/EDS115/ZimmermanSciThinkDR07.pdf.
Paul, R., and Elder, L. 2003. Miniature Guide for Student and Faculty to Scientific Thinking: The Foundation for a Critical Thinking. Sonoma University.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Halaman: 126.
Suherman, Ayi. Impelemntasi Kurikulum Baru Tahun 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani (Studi deskriptif Kualitatif pada SDN Cilengkrang). Mimbar Sekolah Dasar. Vol 1(1), pp 71-76.
Supranto, J. 2003. Metode Riset aplikasi dalam Pemasaran. Edisi Revisi Ketujuh. Yogyakarta: Rineka Cipta. Halaman: 14.
Zimmerman, C. 2007. The development of Scientific Thinking Skills in Elementary and Middle School. Developmental Review. Vol 27. Pp 172-223.