INTEGRASI NILAI-NILAI ETIKA DALAM PEMBELAJARAN SAINS UNTUK MEMBANGUN KARAKTER GENERASI ERA DIGITAL ABAD 21
Abstract
Era globalisasi dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini digambarkan sebagai pisau bermata dua. Di satu sisi tekhnologi memberi kemudahan-kemudahan dan percepatan, sehingga pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Di sisi lain, iklim keterbukaan era global dan kecanggihan tekhnologi telah menggeser nilai-nilai budaya lokal dan mendorong ke arah terjadinya degradasi moral seperti yang kita saksikan dalam kehidupan nyata akhir-akhir ini. Sementara sains (Fisika, Biologi, Kimia) dengan karakteristik keilmuannya berhubungan erat dengan kehidupan, fenomena alam semesta, serta hakikat pembelajarannya yang mengedepankan 4 domain: sikap, proses, produk, serta tekhnologi sebagai bentuk aplikasi dari sains, eksistensinya menjadi sangat penting terutama untuk mengembangkan nilai-nilai sikap ilmiah seperti: kejujuran, keuletan, tanggung jawab, disiplin, rasa ingin tahu, dll. sebagaimana sikap yang dimiliki oleh seorang ilmuwan (scientist). Mengintegrasi nilai-nilai etika dalam pembelajaran sains adalah alternatif solusi yang strategis untuk mengatasi terjadinya degradasi moral di masyarakat maupun di lingkungan pendidikan. Pengintegrasian nilai-nilai karakter di tingkat pendidikan formal (formal education) dapat dimulai dalam pembelajaran intrakurikuler di tingkat kelas maupun dalam kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah, pendidikan keluarga (informal education), serta pendidikan di lingkungan masyarakat (non-formal education). Integrasi karakter dalam pembelajaran sains selaras dengan pendekatan saintifik yang diamanahkan dalam Kurikulum 2013 yang meliputi 5 hal: mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Keberhasilan pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran sains, tidak lepas dari peran guru sains sebagai faktor kunci. Untuk menghadapi tantangan “peserta didik zaman now” dengan segala pencirinya, guru harus menyesuaikan diri menjadi “guru sains zaman now” dengan segala konsekuensinya terutama dalam hal paradigma mengajarnya termasuk: menentukan metode, media, penilaian, sumber bahan ajar, dll. Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ sebagai salah satu institusi pencetak guru sains (khususnya guru Fisika), seyogianya bersiap diri agar mampu memberi kontribusi nyata dalam menyiapkan guru Fisika masa depan yang profesional.
Downloads
Download data is not yet available.
References
Adisusilo, Sutardjo. 2013. Pembelajaran Nilai Karakter: Komstruktivisme dan VCT Sebagai Inofasi Pendekatan Pembelajaran Afekti. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Aqib, Zainal. 2012. Pendidikan Karakter Di Sekolah: Membangun Karakter Dan Kepribadian Anak. Bandung: Yrama Widya.
Bell, R & Lederman, N. 2003. Understandings of the Nature of Science and Decision making on Science and Technology based issues. Science Education, 87, 352-377.
Beers, S. Z. 2012. 21st Century Skills: Preparing Students for THEIR Future.
BSNP. 2010. ParadigmaPendidikan Nasional Abad XXI. [Online]. Tersedia: http://www.bsnp-indonesia.org/id/wpcontent/uploads/2012/04/Laporan-BSNP-2010.pdf diakses pada tanggal 11 Maret
Budimansyah, Dasim., Yadi R., Nandang R. 2010. Model Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Bandung: UPI.
Carin & Evan. 1997. Teaching Science Through Discovery. Columbus: Merril Publishing Company.
Center, P. P. 2010. 21st Century Skills for Students and Teachers. Honolulu:: Kamehameha Schools, Research & Evaluation Division
Depdiknas 2003. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.
Fitri, Agus Zaenul. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Fullan, M. 2013. Great to Excellent: Launching the next stage of Ontario,s education agenda. Diunduh Juni 2017 dari http://michaelfullan.ca/great-to-excellentlaunching-the-next-stage-of-ontarios-education-agenda/
Haryono. 2005. “Aplikasi Teori Belajar dalam Desain Pembelajaran”. Makalah. Diunduh Juni 2017 dari http://blog.unnes.ac.id/fransharyono.
_______. 2006. “Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains”. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 7 No. 1 Maret 2006. Hal. 1-10. Diunduh Juni 2017 dari http://blog.unnes.ac.id/fransharyono.
_______. 2008. “Kesalahan Terapan Teknologi Pendidikan dalam Praksis Pembelajaran”. Makalah Promosi Guru Besar Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, 26 Februari 2008. Diunduh Juni 2017 dari http://blog.unnes.ac.id/fransharyono.
Holbrook, J & Raninikmae, M. 2007. The Nature of Science Education for Enhanching scientific literacy. International Journal of Science Education. Vo. 29(1), 1347-1362.
Januszewski, Alan and Michael Molenda. 2008. Educational Technology: A Definition with Commentary. New York: Taylor & Francis Group.
Kang, M., Kim, M., Kim, B., & You, H. (n.d.). Developing an Instrumen to Measure 21st Century Skills for Elementary Student.
Kemendikbud. 2006. Kurikulum 2013 Sekolah Mnengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Kemmendikbud.
____________. 2013. Konsep Pendekatan Saintifik Materi Diklat Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Kusnaedi. Strategi dan Implementasi Pendidikan Karaker, Panduan untuk Orang Tua dan Guru. Bekasi: Duta Media Tama, 2013.
Lincona, T. 1992. Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. New York: Simon & Schuster, Inc.
___________ 2004. Character Matters: How to Help Our Children DevelopGood Judgment, Integrity, and Other Essential Virtues. New York: Simon & Schusters, Inc.
Luneto, Buhari. 2014. Pendidikan Karakter Berbasis IQ, EQ, SQ. Jurnal Irfani, Volume. 10 Nomor 1, Juni 2014
Murti, Kuntarti Eri. 2013. “Pendidikan Abad 21 dan Implementasinya pada Pembelajaran di SMK untuk Paket Keahlian Desain Interior”. Artikel Kurikulum 2013 SMK. Diunduh Juni 2107 dari http://p4tksb-jogja.com/index.php/more/topic/525- artikel-widyaswara.
Musfah. 2011. Pendidikan Karakter:Sebuah Tawaran Model Pendidikan Holistik Integralistik,. Jakarta: Prenada Media.
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Mutidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
NCREL & Metiri Group. 2003. enGauge 21st century skills: literacy in the digi-tal age.http://www.ncrel.org/engauge/skills/skills.htm
NEA (National Education Association). 2012. Preparing 21st Century Students for a Global Society: An Educator’s Giude to the “Four Cs”. Author: NEA. Diunduh September 2016 dari www.nea.org/assets/docs/A-Guide-to-Four-Cs.pdf.
NSES (National Science Education Standards). 1996. National Academy of Sciencees. Washigton DC: National Academy Press.
Ontario Ministry of Education. 2016. 21st Century Competencies: Towards defining 21st Century Competencies for Ontario. Toronto: Author. Diunduh September 2016 dari www.ksbe.edu/_assets/spi/pdfs/21_century_skills_full.pdf.
Osborne, J. 2007. Science Education for twenty first Century. Eurasia Journal of Mathematics and Science Education 3(3), 173-184.
Osman, K., Hiong, L.C., Vebrianto, R. 2012. 21st Century Biology: An Interdicipliary Approach of Biology, Technology, Engineering and Mathematics Education. Procedia-Social and Behavioal Sciences 102(2013) 188-184.
Pallegrino, J.W. and Margaret L. Hilton. 2102. Education for Life and Work: Developing Transferable Knowledge and Skills in the 21st Century. Diunduh Juni 2017 dari http://www.nap.edu/catalog.php?record_id=13398.
Puskur. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Puskur Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional. Panduan: Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011.
Rotherham, A. J., & Willingham, D. 2009. 21st Century Skills: the challenges ahead. Educational Leadership Volume 67 Number 1 , 16 – 21.
Samani, Muchlas dan Harianto. 2012. Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Tonny D. 2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Aqib, Zainal. 2012. Pendidikan Karakter Di Sekolah: Membangun Karakter Dan Kepribadian Anak. Bandung: Yrama Widya.
Bell, R & Lederman, N. 2003. Understandings of the Nature of Science and Decision making on Science and Technology based issues. Science Education, 87, 352-377.
Beers, S. Z. 2012. 21st Century Skills: Preparing Students for THEIR Future.
BSNP. 2010. ParadigmaPendidikan Nasional Abad XXI. [Online]. Tersedia: http://www.bsnp-indonesia.org/id/wpcontent/uploads/2012/04/Laporan-BSNP-2010.pdf diakses pada tanggal 11 Maret
Budimansyah, Dasim., Yadi R., Nandang R. 2010. Model Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Bandung: UPI.
Carin & Evan. 1997. Teaching Science Through Discovery. Columbus: Merril Publishing Company.
Center, P. P. 2010. 21st Century Skills for Students and Teachers. Honolulu:: Kamehameha Schools, Research & Evaluation Division
Depdiknas 2003. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.
Fitri, Agus Zaenul. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Fullan, M. 2013. Great to Excellent: Launching the next stage of Ontario,s education agenda. Diunduh Juni 2017 dari http://michaelfullan.ca/great-to-excellentlaunching-the-next-stage-of-ontarios-education-agenda/
Haryono. 2005. “Aplikasi Teori Belajar dalam Desain Pembelajaran”. Makalah. Diunduh Juni 2017 dari http://blog.unnes.ac.id/fransharyono.
_______. 2006. “Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains”. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 7 No. 1 Maret 2006. Hal. 1-10. Diunduh Juni 2017 dari http://blog.unnes.ac.id/fransharyono.
_______. 2008. “Kesalahan Terapan Teknologi Pendidikan dalam Praksis Pembelajaran”. Makalah Promosi Guru Besar Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, 26 Februari 2008. Diunduh Juni 2017 dari http://blog.unnes.ac.id/fransharyono.
Holbrook, J & Raninikmae, M. 2007. The Nature of Science Education for Enhanching scientific literacy. International Journal of Science Education. Vo. 29(1), 1347-1362.
Januszewski, Alan and Michael Molenda. 2008. Educational Technology: A Definition with Commentary. New York: Taylor & Francis Group.
Kang, M., Kim, M., Kim, B., & You, H. (n.d.). Developing an Instrumen to Measure 21st Century Skills for Elementary Student.
Kemendikbud. 2006. Kurikulum 2013 Sekolah Mnengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Kemmendikbud.
____________. 2013. Konsep Pendekatan Saintifik Materi Diklat Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Kusnaedi. Strategi dan Implementasi Pendidikan Karaker, Panduan untuk Orang Tua dan Guru. Bekasi: Duta Media Tama, 2013.
Lincona, T. 1992. Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. New York: Simon & Schuster, Inc.
___________ 2004. Character Matters: How to Help Our Children DevelopGood Judgment, Integrity, and Other Essential Virtues. New York: Simon & Schusters, Inc.
Luneto, Buhari. 2014. Pendidikan Karakter Berbasis IQ, EQ, SQ. Jurnal Irfani, Volume. 10 Nomor 1, Juni 2014
Murti, Kuntarti Eri. 2013. “Pendidikan Abad 21 dan Implementasinya pada Pembelajaran di SMK untuk Paket Keahlian Desain Interior”. Artikel Kurikulum 2013 SMK. Diunduh Juni 2107 dari http://p4tksb-jogja.com/index.php/more/topic/525- artikel-widyaswara.
Musfah. 2011. Pendidikan Karakter:Sebuah Tawaran Model Pendidikan Holistik Integralistik,. Jakarta: Prenada Media.
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Mutidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
NCREL & Metiri Group. 2003. enGauge 21st century skills: literacy in the digi-tal age.http://www.ncrel.org/engauge/skills/skills.htm
NEA (National Education Association). 2012. Preparing 21st Century Students for a Global Society: An Educator’s Giude to the “Four Cs”. Author: NEA. Diunduh September 2016 dari www.nea.org/assets/docs/A-Guide-to-Four-Cs.pdf.
NSES (National Science Education Standards). 1996. National Academy of Sciencees. Washigton DC: National Academy Press.
Ontario Ministry of Education. 2016. 21st Century Competencies: Towards defining 21st Century Competencies for Ontario. Toronto: Author. Diunduh September 2016 dari www.ksbe.edu/_assets/spi/pdfs/21_century_skills_full.pdf.
Osborne, J. 2007. Science Education for twenty first Century. Eurasia Journal of Mathematics and Science Education 3(3), 173-184.
Osman, K., Hiong, L.C., Vebrianto, R. 2012. 21st Century Biology: An Interdicipliary Approach of Biology, Technology, Engineering and Mathematics Education. Procedia-Social and Behavioal Sciences 102(2013) 188-184.
Pallegrino, J.W. and Margaret L. Hilton. 2102. Education for Life and Work: Developing Transferable Knowledge and Skills in the 21st Century. Diunduh Juni 2017 dari http://www.nap.edu/catalog.php?record_id=13398.
Puskur. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Puskur Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional. Panduan: Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011.
Rotherham, A. J., & Willingham, D. 2009. 21st Century Skills: the challenges ahead. Educational Leadership Volume 67 Number 1 , 16 – 21.
Samani, Muchlas dan Harianto. 2012. Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Tonny D. 2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Published
2018-04-05
Section
Volume 1 Tahun 2018